Jakarta (ANTARA) - Mobil seberat 2,8 ton melayang setinggi 35 milimeter di atas jalan dan melaju di jalan raya di Provinsi Jiangsu, China timur, dalam sebuah uji coba teknologi kendaraan maglev (magnetic levitation).

Dikembangkan oleh Universitas Jiaotong Barat Daya yang berbasis di Chengdu, mobil tersebut dimodifikasi dari kendaraan konvensional. Jajaran magnet permanen dipasang di mobil untuk proses pengangkatan (levitation), sementara jalan yang digunakan dipasangi rel konduktor yang baik sehingga memungkinkan mobil untuk melayang.

Pengembangan kendaraan maglev akan dilanjutkan sebagai fokus, ujar Deng Zigang, seorang profesor di universitas tersebut, yang berharap teknologi itu dapat membantu mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan jangkauan kemudi mobil di masa depan.

Uji coba di jalan lainnya, kali ini dengan kecepatan 200 kilometer per jam, dilakukan pada hari yang sama. Sebanyak delapan mobil, termasuk lima kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV), menjalani uji coba di ruas jalan raya sepanjang 7,9 kilometer, dengan kecepatan maksimum mendekati 230 kilometer per jam.

Uji coba tersebut dilaksanakan oleh otoritas transportasi di Provinsi Jiangsu dan bertujuan untuk mempelajari desain jalan serta langkah-langkah keselamatan untuk aktivitas mengemudi dengan kecepatan tinggi.