Anies: Pembangunan MRT Jakarta libatkan beberapa gubernur
11 September 2022 10:04 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua dari kanan) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua dari kiri), Duta Besar Jepang Kanasugi Kenji (paling kanan), dan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Mohamad Aprindy (paling kiri) saat peletakan batu pertama (groundbreaking) CP 202 Moda Raya Terpadu (MRT) di Plaza BEOS, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu (10/9/2022) malam. ANTARA/M Baqir Idrus Alatas
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta merupakan pekerjaan besar, yang melibatkan beberapa gubernur sebelumnya dan setelahnya.
"Kalau diperhatikan, perjalanan MRT ini bukan perjalanan satu atau dua tahun, bukan satu atau dua gubernur, tapi juga dekade. Jadi, ini tanggung jawab yang sudah diemban beberapa gubernur yang lalu dan kemudian kita meneruskan," ungkap dia di Plaza BEOS Kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu (10/9/2022) malam.
Lebih lanjut, ia mengatakan MRT bagian dari proyek strategis dengan jangka waktu yang panjang, mulai dari proses penyusunan gagasan, pencarian dana, hingga penyusunan kerja sama proyek.
Anies meyakini proyek MRT yang sedang dalam proses pengerjaan akan dilanjutkan Gubernur DKI Jakarta setelahnya.
"Ini bukan program satu orang atau dua orang, tapi ini program nasional, program Pemerintah Provinsi DKI, dikerjakan secara bersama-sama lintas waktu. Ini semua juga sudah diinstitusikan dalam kontrak-kontrak kerja sama dan dalam bentuk arragement antara pemprov dan pemerintah pusat melalui pembentukan PT MRT Jakarta (Perseroda)," kata dia.
Prinsip utamanya, sebutnya, MRT Jakarta bukan hanya menjadi alat pemindah badan dari satu tempat ke tempat yang lain. Tetapi, juga untuk melakukan pendidikan, seperti kebiasaan tepat waktu, kebiasaan tertib, dan kebiasaan tidak ada sampah.
"Itu semua adalah contoh-contoh bagaimana MRT diarahkan lebih dari sekadar alat transport, tetapi juga alat untuk penumbuhan kebudayaan peradaban masyarakat modern," ucap Gubernur DKI Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, pemerintah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) CP 202 Moda Raya Terpadu (MRT) di Kota Tua, Jakarta Barat.
Kontrak kerja paket CP 202 yang ditandatangani 18 Juli 2022, akan menghubungkan Harmoni-Sawah Besar sepanjang 1,8 kilometer (km) dengan tiga stasiun di bawah tanah.
Paket CP 202 merupakan bagian dari fase 2 yang menghubungkan Bundaran HI hingga kawasan Kota. Sebelumnya, sudah dilakukan pengerjaan paket CP 201 dari Thamrin-Monas sepanjang 2,26 km dengan dua stasiun di bawah tanah. Hingga kini, paket CP 201 telah tercapai 42,7 persen sejak pekerjaan pada 15 Juli 2020.
Selain itu, MRT Jakarta juga telah mengerjakan paket CP 203 yang menghubungkan Glodok-Kota sepanjang 1,3 km dengan dua stasiun bawah tanah dengan progres 15 persen sejak pengerjaan 18 September 2021.
Anies mendukung proyek pekerjaan MRT fase 2 berjalan tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat anggaran.
Berdasarkan proyeksi, fase 2 MRT yang terdiri dari tiga paket yakni CP 201, CP 202, dan CP 203, selesai pada 2028.
"Ini kegiatan penting karena pembangunan MRT akan terus berjalan ke depan. Jakarta sebagai kota modern yang nantinya akan menjadi pusat perekonomian, bukan hanya Indonesia, tetapi juga kawasan Asia Tenggara, sehingga kita harus menyiapkan transportasi umum massal yang bisa menjangkau seluruh wilayah DKI Jakarta," ujar dia.
Baca juga: Pemerintah canangkan pembangunan paket CP 202 MRT Jakarta
Baca juga: MRT lakukan rekayasa lalu lintas selama konstruksi Stasiun Thamrin
Baca juga: Airlangga sebut biaya proyek MRT HI-Ancol membengkak jadi Rp26 triliun
"Kalau diperhatikan, perjalanan MRT ini bukan perjalanan satu atau dua tahun, bukan satu atau dua gubernur, tapi juga dekade. Jadi, ini tanggung jawab yang sudah diemban beberapa gubernur yang lalu dan kemudian kita meneruskan," ungkap dia di Plaza BEOS Kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu (10/9/2022) malam.
Lebih lanjut, ia mengatakan MRT bagian dari proyek strategis dengan jangka waktu yang panjang, mulai dari proses penyusunan gagasan, pencarian dana, hingga penyusunan kerja sama proyek.
Anies meyakini proyek MRT yang sedang dalam proses pengerjaan akan dilanjutkan Gubernur DKI Jakarta setelahnya.
"Ini bukan program satu orang atau dua orang, tapi ini program nasional, program Pemerintah Provinsi DKI, dikerjakan secara bersama-sama lintas waktu. Ini semua juga sudah diinstitusikan dalam kontrak-kontrak kerja sama dan dalam bentuk arragement antara pemprov dan pemerintah pusat melalui pembentukan PT MRT Jakarta (Perseroda)," kata dia.
Prinsip utamanya, sebutnya, MRT Jakarta bukan hanya menjadi alat pemindah badan dari satu tempat ke tempat yang lain. Tetapi, juga untuk melakukan pendidikan, seperti kebiasaan tepat waktu, kebiasaan tertib, dan kebiasaan tidak ada sampah.
"Itu semua adalah contoh-contoh bagaimana MRT diarahkan lebih dari sekadar alat transport, tetapi juga alat untuk penumbuhan kebudayaan peradaban masyarakat modern," ucap Gubernur DKI Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, pemerintah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) CP 202 Moda Raya Terpadu (MRT) di Kota Tua, Jakarta Barat.
Kontrak kerja paket CP 202 yang ditandatangani 18 Juli 2022, akan menghubungkan Harmoni-Sawah Besar sepanjang 1,8 kilometer (km) dengan tiga stasiun di bawah tanah.
Paket CP 202 merupakan bagian dari fase 2 yang menghubungkan Bundaran HI hingga kawasan Kota. Sebelumnya, sudah dilakukan pengerjaan paket CP 201 dari Thamrin-Monas sepanjang 2,26 km dengan dua stasiun di bawah tanah. Hingga kini, paket CP 201 telah tercapai 42,7 persen sejak pekerjaan pada 15 Juli 2020.
Selain itu, MRT Jakarta juga telah mengerjakan paket CP 203 yang menghubungkan Glodok-Kota sepanjang 1,3 km dengan dua stasiun bawah tanah dengan progres 15 persen sejak pengerjaan 18 September 2021.
Anies mendukung proyek pekerjaan MRT fase 2 berjalan tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat anggaran.
Berdasarkan proyeksi, fase 2 MRT yang terdiri dari tiga paket yakni CP 201, CP 202, dan CP 203, selesai pada 2028.
"Ini kegiatan penting karena pembangunan MRT akan terus berjalan ke depan. Jakarta sebagai kota modern yang nantinya akan menjadi pusat perekonomian, bukan hanya Indonesia, tetapi juga kawasan Asia Tenggara, sehingga kita harus menyiapkan transportasi umum massal yang bisa menjangkau seluruh wilayah DKI Jakarta," ujar dia.
Baca juga: Pemerintah canangkan pembangunan paket CP 202 MRT Jakarta
Baca juga: MRT lakukan rekayasa lalu lintas selama konstruksi Stasiun Thamrin
Baca juga: Airlangga sebut biaya proyek MRT HI-Ancol membengkak jadi Rp26 triliun
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: