Bangkok (ANTARA) - Produsen mobil China BYD pada Kamis (8/9) menandatangani perjanjian pembelian tanah dengan perusahaan pengembang kawasan industri Thailand WHA Group untuk membangun pabrik kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang baru di negara Asia Tenggara tersebut.

Pabrik seluas 96 hektare ini terletak di Provinsi Rayong di Thailand timur, yang merupakan bagian dari Koridor Ekonomi Timur, sebuah zona pengembangan khusus di negara tersebut.

Dengan operasional yang dijadwalkan akan dimulai pada 2024 dan kapasitas produksi tahunan sebesar 150.000 unit, pabrik tersebut diharap dapat mencatatkan penjualan mobil penumpang listriknya di Thailand, negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN) di sekitarnya, maupun kawasan lain.
Thailand bermaksud akan menumbuhkan pasar EV-nya secara signifikan dengan harapan dapat membuat 30 persen produksi otomotifnya sebagai berbasis EV. Masuknya BYD ke Thailand akan membantu industri otomotif Thailand semakin mendekati target itu, serta membantu negara tersebut menjadi pusat global untuk manufaktur EV, urai Jareeporn Jarukornsakul, salah satu pendiri sekaligus pimpinan WHA


BYD berharap teknologi EV-nya akan berkontribusi terhadap keseluruhan pengembangan industri EV Thailand, ujar Liu Xueliang, Manajer Umum Divisi Penjualan Otomotif BYD Asia-Pasifik.

Berkat keunggulan geografis dan rantai industrinya, Thailand telah lama menjadi basis produksi otomotif utama di Asia Tenggara, sehingga menarik sejumlah produsen otomotif China, seperti SAIC Motor dan Great Wall Motor, untuk mendirikan pabrik di negara tersebut.