Jakarta (ANTARA) - Honda Motor Co akan memangkas produksi mobil hingga 40 persen di dua pabrik Jepang untuk sisa bulan ini karena masalah rantai pasokan dan logistik yang sedang berlangsung.

Pengurangan tersebut dapat dilihat sebagai peringatan bahwa pembuat mobil mungkin tidak dapat meningkatkan volume produksi pada paruh kedua tahun keuangan hingga akhir Maret.

Pabrik perakitan Honda di prefektur Saitama, utara Tokyo, akan memangkas produksi sekitar 40 persen bulan ini, sementara dua lini di pabrik Suzuka di Jepang barat akan mengurangi produksi sekitar 20 persen pada September.

Honda menyalahkan keterlambatan penerimaan suku cadang dan logistik karena wabah COVID-19 dan kekurangan semikonduktor. Pengurangan output akan mempengaruhi berbagai kendaraan, termasuk kendaraan sport Vezel, minivan Stepwgn dan mobil kompak Civic.

Saingan Honda, Toyota Motor Corp, tetap optimistis pada rencana produksinya, mempertahankan rekor target produksi kendaraan global sebesar 9,7 juta unit untuk tahun keuangan saat ini hingga akhir Maret 2023, dengan mengatakan prospek produksi dan penjualannya akan meningkat mulai Agustus dan seterusnya.

Toyota mengatakan bulan lalu pihaknya memperkirakan akan memproduksi 850.000 kendaraan secara global pada September dan berusaha untuk meningkatkan produksi hingga November, tergantung pada pasokan suku cadang dan personel. Demikian disiarkan Reuters, Kamis (8/9).



Baca juga: Royal Enfield kenalkan motor "retro-metro" Hunter 350

Baca juga: Motor ikonis Honda ST125 Dax masuk Indonesia, harga tembus Rp81 juta

Baca juga: Honda Hawk 11 meluncur bulan depan di Osaka Motorcycle Show