Lebak (ANTARA) - Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), Pembangunan jalan Tol Serang – Panimbang ditargetkan tuntas pada 2024 mendatang. Jalan Tol Serang-Panimbang akan melintasi beberapa kabupaten di Provinsi Banten seperti Kab./Kota Serang, Kab. Lebak, dan Kab. Pandeglang yang diharapkan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat, baik dari sektor industri, barang, dan jasa karena akan tersambung dengan Jaringan Tol Trans Jawa melalui Tol Jakarta - Merak, termasuk mendukung akses menuju kawasan pariwisata Banten dan sekitarnya, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon.
Seperti yang diketahui, PT Wijaya Karya Serang Panimbang - WSP merupakan anak usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - WIKA adalah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang melakukan pembangunan & pengoperasian Jalan Tol. Dengan total panjang mencapai 83,67 kilometer.
Jalan Tol Serang – Panimbang terdiri dari tiga Seksi. Seksi 1 sepanjang 26,5 Km menghubungkan Serang – Rangkasbitung telah beroperasi sejak November 2021 lalu.
Kemudian Seksi 2 sepanjang 24,17 Km menghubungkan Rangkasbitung – Cileles dengan progres konstruksi telah mencapai 33,60% per-Agustus 2022. Untuk Seksi 3 yang pembangunan-nya merupakan Porsi Pemerintah melalui skema VGF (Viability Gap Fund) sepanjang 33 Km menghubungkan Cileles – Panimbang telah melaksanakan groundbreaking pada Senin 08 Agustus 2022 lalu dan sedang dalam tahap awal konstruksi.
Kehadiran Jalan Tol dapat memberikan kemudahan dan efisiensi waktu perjalanan dari Jakarta menuju Tanjung Lesung yang sebelumnya membutuhkan waktu tempuh sekitar 4 - 5 jam, nantinya hanya menjadi sekitar 2 - 3 jam. Hal ini menjadi penting karena meningkatkan konektivitas antara DKI Jakarta dan Provinsi Banten.