Wagub: Turunkan tengkes perlu sinergi semua pihak
8 September 2022 21:11 WIB
Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengatakan, untuk menurunkan angka tengkes atau stunting memerlukan sinergitas semua pihak. ANTARA/HO-DKISP (1)
Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengatakan untuk menurunkan angka tengkes atau stunting memerlukan sinergi semua pihak.
"Penanganan stunting harus melalui pendekatan yang holistik. Dalam artian, semua spektrum, semua strata sosial dalam masyarakat, seluruh anak bangsa harus terlibat,” kata Wagub Steven pada Rakorev Percepatan Penurunan Stunting dan Rembuk Stunting Tingkat Provinsi Sulut di Manado, Kamis.
Upaya penanganan stunting merupakan tugas yang cukup berat dan krusial sehingga diperlukan komitmen dari seluruh pihak, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, serta koordinasi lintas sektor.
“Menjadi tugas dari Pemprov untuk selalu mengingatkan tentang komitmen dan koordinasi ini. Semoga upaya dan ikhtiar kita untuk mengurangi stunting bisa segera terwujud, sekaligus mendukung target Presiden yakni Indonesia Sehat tahun 2024,” ujarnya.
Baca juga: Pemprov Sulut targetkan angka stunting di bawah 14 persen
Baca juga: BKKBN lakukan akselerasi penurunan kasus kekerdilan di Sulut
Upaya penurunan angka stunting, menurut Wagub, merupakan agenda nasional yang punya benang merah terhadap peningkatan kualitas SDM di Indonesia.
“Dalam delapan tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia gencar dalam hal peningkatan infrastruktur. Ini tentunya harus diimbangi dengan peningkatan SDM, yang salah satunya caranya yaitu dengan mengurangi angka stunting,” katanya.
Wagub Kandouw memberi apresiasi kegiatan yang diselenggarakan BKKBN Perwakilan Provinsi Sulut tersebut.
“Rakorev (rapat koordinasi dan evaluasi) ini merupakan bentuk upaya, ikhtiar dan semangat kita bersama dalam menurunkan bahkan menghilangkan stunting di Sulawesi Utara,” sebutnya.
Sebagai Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulut, Kandouw menilai penyelenggaraan rakorev ini tidak sekadar hanya acara seremonial belaka, melainkan dapat dijadikan momentum mengoptimalkan tugas dalam menurunkan angka stunting di Bumi Nyiur Melambai.
“Termasuk pemberian penghargaan kepada pemerintah kabupaten/kota yang dinilai baik dalam penanganan stunting. Ini penting, ini wajib,” ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut bupati dan walikota seluruh Sulut, Penjabat Sekdaprov Sulut Praseno Hadi, jajaran BKKBN serta sejumlah kepala perangkat daerah di lingkup Pemprov Sulut.*
Baca juga: Praktisi: Milenial berperan bantu atasi stunting
Baca juga: BKKBN intensif kampanye 1.000 hari pertama cegah kekerdilan
"Penanganan stunting harus melalui pendekatan yang holistik. Dalam artian, semua spektrum, semua strata sosial dalam masyarakat, seluruh anak bangsa harus terlibat,” kata Wagub Steven pada Rakorev Percepatan Penurunan Stunting dan Rembuk Stunting Tingkat Provinsi Sulut di Manado, Kamis.
Upaya penanganan stunting merupakan tugas yang cukup berat dan krusial sehingga diperlukan komitmen dari seluruh pihak, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, serta koordinasi lintas sektor.
“Menjadi tugas dari Pemprov untuk selalu mengingatkan tentang komitmen dan koordinasi ini. Semoga upaya dan ikhtiar kita untuk mengurangi stunting bisa segera terwujud, sekaligus mendukung target Presiden yakni Indonesia Sehat tahun 2024,” ujarnya.
Baca juga: Pemprov Sulut targetkan angka stunting di bawah 14 persen
Baca juga: BKKBN lakukan akselerasi penurunan kasus kekerdilan di Sulut
Upaya penurunan angka stunting, menurut Wagub, merupakan agenda nasional yang punya benang merah terhadap peningkatan kualitas SDM di Indonesia.
“Dalam delapan tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia gencar dalam hal peningkatan infrastruktur. Ini tentunya harus diimbangi dengan peningkatan SDM, yang salah satunya caranya yaitu dengan mengurangi angka stunting,” katanya.
Wagub Kandouw memberi apresiasi kegiatan yang diselenggarakan BKKBN Perwakilan Provinsi Sulut tersebut.
“Rakorev (rapat koordinasi dan evaluasi) ini merupakan bentuk upaya, ikhtiar dan semangat kita bersama dalam menurunkan bahkan menghilangkan stunting di Sulawesi Utara,” sebutnya.
Sebagai Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulut, Kandouw menilai penyelenggaraan rakorev ini tidak sekadar hanya acara seremonial belaka, melainkan dapat dijadikan momentum mengoptimalkan tugas dalam menurunkan angka stunting di Bumi Nyiur Melambai.
“Termasuk pemberian penghargaan kepada pemerintah kabupaten/kota yang dinilai baik dalam penanganan stunting. Ini penting, ini wajib,” ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut bupati dan walikota seluruh Sulut, Penjabat Sekdaprov Sulut Praseno Hadi, jajaran BKKBN serta sejumlah kepala perangkat daerah di lingkup Pemprov Sulut.*
Baca juga: Praktisi: Milenial berperan bantu atasi stunting
Baca juga: BKKBN intensif kampanye 1.000 hari pertama cegah kekerdilan
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022
Tags: