Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah meminta warga yang tinggal di bantaran sungai yang melintasi kota setempat mewaspadai potensi banjir kiriman.

"Sejumlah daerah di Kalteng termasuk hulu sungai yang alirannya melintasi Palangka Raya mulai diguyur hujan. Untuk itu masyarakat di daerah rendah dan di wilayah bantaran sungai harus waspada banjir kiriman," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Kamis.

Beberapa kejadian banjir yang melanda Kota Palangka Raya terjadi karena adanya luapan sungai atau merupakan kiriman dari daerah lain di wilayah hulu sungai.

Hujan lebat di daerah hulu, membuat lebar dan dalamnya sungai tak mampu menampung debit air, dampaknya daerah bantaran sungai dan dataran rendah tergenang luapan air sungai. Kondisi ini juga terjadi di Kota Palangka Raya saat musim hujan mulai terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah.

"Untuk itu, dalam rangka memberikan informasi potensi bencana banjir, tim BPBD secara berkala melakukan pemantauan tinggi air sungai di titik-titik pantau yang telah ditetapkan," katanya.

Baca juga: BMKG: Waspada hujan lebat di Kalimantan Tengah pada 20-22 Mei
Baca juga: Mensos beri waktu sepekan bagi pemda siapkan lokasi lumbung sosial

Dari hasil pemantauan debit air, pada Kamis (8/9) pukul 13.00 WIB telah terjadi kenaikan tinggi debit air mulai 5 centimeter hingga 25 centimeter.

Saat ini, BPBD "Kota Cantik" juga melakukan pemantauan untuk penyiapan lokasi untuk mendirikan posko kesehatan, posko pengungsian dan posko relawan jika tiba-tiba banjir melanda. Artinya, pemerintah setempat mulai menyiapkan langkah untuk menghadap berbagai kemungkinan bencana banjir.

Diantara wilayah yang rawan terjadi genangan air saat musim hujan seperti di kawasan di Jalan Ramin, Meranti, Krakatau, Beliang, Bukit Raya I, Temanggung Tilung dan perumahan baru di Tampung Penyang.

Sementara wilayah yang rawan terjadi banjir ialah di daerah Kelurahan Tangkiling, Petuk Bukti, Marang, Mendawai, Petuk Ketimpun, Flamboyan, Bereng Begkel dan Kameloh Baru serta daerah-daerah lain disepanjang aliran sungai besar seperti Sungai Kahayan dan Sungai Rungan.

"Yang tidak kalah penting, seiring dengan meningkatnya curah hujan dan tinggi debit air, kami minta masyarakat memantau instalasi listrik yang dimiliki. Jangan sampai karena kelalaian justru terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya.

Baca juga: Kepala BNPB kunjungi posko pengungsian korban banjir di Palangka Raya
Baca juga: 31.013 warga di Palangka Raya terdampak banjir

Baca juga: 31.013 warga di Palangka Raya terdampak banjir