Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir optimistis pemerintah mampu meraih dividen sebesar Rp43,3 triliun pada tahun depan dari setoran perusahaan-perusahaan pelat merah sesuai dengan Nota Keuangan RAPBN 2023.

"Pada 2023 dividen akan naik ke Rp43,3 triliun. Kami optimistis 2024 akan lebih Rp43 triliun pastinya, jadi ada kenaikan yang berjenjang," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis.

Sepanjang tahun lalu pemerintah menerima setoran dividen dari 16 BUMN dengan nilai mencapai Rp39,73 triliun. Angka itu lebih besar dari target yang Kementerian BUMN ajukan kepada Komisi VI DPR RI dengan proyeksi dividen sebesar Rp36,4 triliun.

Pemerintah memproyeksikan target dividen tahun ini dapat menyentuh angka Rp40,4 triliun, melampaui target awal sebesar Rp37 triliun.

Baca juga: Transformasi BUMN hasilkan kenaikan laba bersih hampir 1.000 persen

Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN akan melakukan berbagai efisiensi dan efektivitas dengan perbaikan bisnis model untuk mewujudkan target dividen sebesar Rp43,3 triliun pada tahun 2023 mendatang.

Menurutnya, target dividen Rp43,3 triliun itu merupakan angka dividen sebelum ada pandemi COVID-19.

"Jadi dengan segala yang kita lakukan baik penutupan, merger, dan lainnya, kita bisa lihat angkanya sudah mulai kembali sebelum COVID-19 ke Rp43,3 triliun," terang Erick Thohir.

Dalam rapat kerja itu, Menteri BUMN berharap Komisi VI DPR RI bisa mendorong tambahan alokasi Penyertaan Modal Negara atau PNM tahun depan sebesar Rp7,88 triliun untuk menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional dan mendukung keberlangsungan enam BUMN yakni IFG, Reasuransi Indonesia Utama, Hutama Karya, Injourney, KAI, dan ID FOOD.

Baca juga: Erick Thohir targetkan dividen BUMN tahun 2022 Rp40 triliun