Saham Asia perpanjang kenaikan, minyak stabil di tingkat pra-invasi
8 September 2022 09:45 WIB
Ilustrasi: Seorang pria berdiri di jembatan penyeberangan dengan papan elektronik yang menunjukkan indeks saham Shanghai dan Shenzhen, di distrik keuangan Lujiazui di Shanghai, China. (ANTARA/REUTERS/Aly Song/am)
Hong Kong (ANTARA) - Saham-saham Asia membuat keuntungan luas pada awal perdagangan Kamis, memperpanjang reli global semalam, sementara harga minyak stabil pada level yang tidak terlihat sejak sebelum invasi Rusia ke Ukraina.
Indeks acuan saham Nikkei Jepang melonjak 1,96 persen di awal perdagangan. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,33 persen, sementara Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,72 persen.
Indeks KOSPI Korea Selatan menguat 0,26 persen, dan Hang Seng Hong Kong turun 0,59 persen.
Ketiga indeks utama Wall Street membuat kenaikan signifikan semalam.
Namun, indeks saham unggulan China CSI300 turun sedikit, setelah rilis data perdagangan yang lebih buruk dari perkiraan dan perpanjangan penguncian di kota Chengdu yang menunjukkan tidak ada penurunan dalam kebijakan ketat nol-COVID negara itu.
"Hari ini untuk Asia benar-benar sebuah cerita tentang apakah nol-COVID akan terus berdampak pada ekonomi China, yang tentu saja akan memiliki efek limpahan dalam hal impor," kata Ekonom Senior Natixis, Gary Ng, di Hong Kong.
Baca juga: IHSG berpotensi melemah, investor cermati kebijakan moneter ECB
Pasar sedang menunggu pidato Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell hari ini untuk tanda-tanda penurunan dalam pendekatan hawkish bank sentral untuk mengatasi inflasi.
"Saya pikir Powell akan memberi sinyal bahwa keputusan untuk September belum dibuat, tetapi The Fed akan tetap bergantung pada data," tulis Analis NatWest Markets Jan Nevruzi dalam sebuah catatan.
Alat Fedwatch CME Group saat ini menunjukkan bahwa ekspektasi untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut berada di sekitar 78 persen, naik dari 69 persen seminggu yang lalu.
Yen melayang di sekitar 144 per dolar setelah melemah hampir sejauh 145 semalam. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang mitra dagang utama lainnya, naik di 109,76.
Harga minyak sedikit pulih dari penurunan semalam tetapi tetap di bawah 90 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak awal Februari. Harga minyak mentah AS naik 0,81 persen menjadi diperdagangkan di 82,60 dolar AS per barel, sementara harga minyak mentah Brent naik 0,65 menjadi 88,57 dolar AS per barel.
Harga emas spot turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.716,04 dolar AS per ounce, dan mata uang kripto terkemuka bitcoin terakhir turun 0,95 persen pada 19.199.00 dolar AS.
Baca juga: Harga minyak naik di Asia, di tengah penjatahan energi Eropa
Indeks acuan saham Nikkei Jepang melonjak 1,96 persen di awal perdagangan. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,33 persen, sementara Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,72 persen.
Indeks KOSPI Korea Selatan menguat 0,26 persen, dan Hang Seng Hong Kong turun 0,59 persen.
Ketiga indeks utama Wall Street membuat kenaikan signifikan semalam.
Namun, indeks saham unggulan China CSI300 turun sedikit, setelah rilis data perdagangan yang lebih buruk dari perkiraan dan perpanjangan penguncian di kota Chengdu yang menunjukkan tidak ada penurunan dalam kebijakan ketat nol-COVID negara itu.
"Hari ini untuk Asia benar-benar sebuah cerita tentang apakah nol-COVID akan terus berdampak pada ekonomi China, yang tentu saja akan memiliki efek limpahan dalam hal impor," kata Ekonom Senior Natixis, Gary Ng, di Hong Kong.
Baca juga: IHSG berpotensi melemah, investor cermati kebijakan moneter ECB
Pasar sedang menunggu pidato Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell hari ini untuk tanda-tanda penurunan dalam pendekatan hawkish bank sentral untuk mengatasi inflasi.
"Saya pikir Powell akan memberi sinyal bahwa keputusan untuk September belum dibuat, tetapi The Fed akan tetap bergantung pada data," tulis Analis NatWest Markets Jan Nevruzi dalam sebuah catatan.
Alat Fedwatch CME Group saat ini menunjukkan bahwa ekspektasi untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut berada di sekitar 78 persen, naik dari 69 persen seminggu yang lalu.
Yen melayang di sekitar 144 per dolar setelah melemah hampir sejauh 145 semalam. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang mitra dagang utama lainnya, naik di 109,76.
Harga minyak sedikit pulih dari penurunan semalam tetapi tetap di bawah 90 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak awal Februari. Harga minyak mentah AS naik 0,81 persen menjadi diperdagangkan di 82,60 dolar AS per barel, sementara harga minyak mentah Brent naik 0,65 menjadi 88,57 dolar AS per barel.
Harga emas spot turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.716,04 dolar AS per ounce, dan mata uang kripto terkemuka bitcoin terakhir turun 0,95 persen pada 19.199.00 dolar AS.
Baca juga: Harga minyak naik di Asia, di tengah penjatahan energi Eropa
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: