Miami (ANTARA News) - Mantan juara Amerika Serikat (AS) Terbuka, Svetlana Kuznetsova, berhasil meraih gelar juara berhadiah total 6,9 juta dolar di turnamen ATP/WTA di Miami, AS, setelah menumbangkan unggulan keempat asal Rusia, Maria Sharapova, 6-4, 6-3, Sabtu (1/4) waktu setempat. Kuznetsova meraih gelar tersebut setelah berjuang selama satu jam 30 menit, dan memastikan kemenangan setelah melancarkan ace keempatnya. Ia pernah memenangi AS Terbuka pada 2004. "Saya telah bekerja keras dan berhak atas kemenangan ini. Saya tahu dapat mengalahkannya. Saya berusaha menampilkan permainan terbaik saya," ujarnya. Kuznetsova yang kini berusia 20 tahun mengontrol jalannya pertandingan dan menyatakan bahwa strateginya untuk mengalahkan Sharapova adalah agresif dan tidak bermain monoton. Ia mematahkan enam serve Sharapova, tiga diantaranya pada set pertama dan sempat unggul 3-1. "Saya seharusnya lebih menekannya. Saya sedikit bertahan pada waktu itu," kata Kuznetsova. Gelar tersebut merupakan gelar keenam Kuznetsova yang menjadi unggulan ke-12, yang sebelumnya mengalahkan petenis nomor wahid dunia, Amelie Mauresmo, dari Prancis dalam dua set langsung pada semifinal. Pada babak awal, ia berhasil menang setelah menyelamatkan match poin saat berhadapan dengan Martina Hingis. Kemenangan tersebut juga mengangkat peringkat Kuznetsova kembali ke sepuluh besar --peringkat ke sepuluh-- sedang petenis AS, Venus Williams, merosot ke posisi 11. Kuznetsova mengatakan, mengubah pola pukulan selama reli membuatnya memanen angka. "Saya merasa cukup percaya diri ketika berada di lapangan Meski hanya menggunakan setengah tenaga saya, bola sudah melaju cukup kencang. Sehingga saya pun memutuskan untuk tidak memukulnya terlalu keras. Saya berhasil mengembalikan pukulannya dan hal itu membuat lawan frustasi," ujarnya. Kuznetsova mengatakan, alasan lain mengapa permainannya sangat bagus adalah gangguan yang biasanya sangat mempengaruhi permainannya tidak lagi menggangunya. "Ketika saya masih kanak-kanak, saya selalu memikirkan pesawat dan burung yang melintas, sehingga saya tidak pernah memenangi pertandingan. Pada set pertama, saya cukup terganggu dengan hal itu, tetapi saya berpikir untuk melupakannya dan fokus pada permainan," katanya. Kuznetsova memenangi gelar pertamanya di Wismilak International Bali 2004, dan rekor menang-kalahnya pun menjadi 3-2 melawan Sharapova. "Pertandingan yang cukup ketat. Saya kelelahan usai pertandingan sebelumnya dan sekarang saya membutuhkan waktu untuk istirahat," katanya. Sharapova melaju ke final setelah unggulan ke-22 Tatiana Golovin mengundurkan diri pada set ketiga, Kamis (30/3), karena cedera pergelangan kaki kiri. Di final, Sharapova tampak tampil gegabah pada awal permainan dan kemudian kehilangan serve untuk selanjutnya tidak dapat kembali menemukan ritme permainannya. Kekalahan itu merupakan dua kali berturut-turut bagi Sharapova di final Miami. "Ia berhasil memperoleh poin meski kondisinya sangat sulit. Saya tidak dapat menemukan ritme permainan saya. Itulah kunci kemenanganya," demikian Sharapova mengomentari permainan Kuznetsova. (*) (Foto Reuters: Svetlana Kuznetsova)