Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Yan Yap Ormuseray di Jayapura, Rabu, mengatakan IKTL merupakan nilai yang menggambarkan kualitas tutupan lahan.
"Dimana yang dihitung berdasarkan kondisi tutupan hutan dan tutupan vegetasi non hutan, " katanya.
Baca juga: Kualitas lingkungan hidup Palangka Raya dalam kategori baik
Baca juga: Pemprov Papua harap GCF merumuskan pelestarian dan perlindungan hutan
Dia menjelaskan karena ke depan akan menjadi bekal bagi para peserta Bimbingan Teknik (Bimtek) dalam melakukan penghitungan IKTL yang merupakan komponen indeks yang harus diketahui nilainya agar dapat terukur nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) baik level kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.
"Meskipun nilai IKTL kabupaten/kota di Papua termasuk tinggi, namun bimtek ini penting dilakukan karena untuk meningkatkan pemahaman tentang jenis tutupan lahan yang dapat dihitung baik tutupan hutan maupun tutupan non hutan," katanya lagi.
Dia menambahkan salah satunya Ruang Terbuka Hijau (RTH) sehingga harapannya dengan menginventarisir RTH yang belum di masukan ke dalam penghitungan IKLH akan semakin memaksimalkan lagi nilai IKTL yang akan diperoleh.
Baca juga: Menjaga hutan dan laut di wilayah petuanan raja Fakfak-Kaimana
Baca juga: Papua Barat punya hutan mangrove dengan luasan besar di Indonesia