"Ada penambahan jumlah penerima, awalnya 63.000, itu nanti naik. Ditunggu dulu," katanya di Solo, Rabu.
Untuk penambahan data ini pihaknya masih menunggu dari Kementerian Sosial. Ia mengatakan untuk BLT BBM sebesar Rp600.000 per keluarga penerima manfaat tersebut akan diterima sebanyak dua kali.
"Instruksinya seperti itu, namun tetap nunggu arahan pusat. (Waktu penyaluran) BLT BBM segera, kami sudah koordinasi dengan Kantor Pos," katanya.
Baca juga: Wapres: BLT BBM agar kemiskinan ekstrem tak melonjak
Baca juga: Ekonom minta pemerintah awasi ketat penyaluran bansos BBM
Sementara itu, bagi keluarga yang tidak memperoleh BLT BBM akan didaftarkan untuk memperoleh bantuan sosial yang bersumber dari alokasi 2 persen dari dana transfer umum (DTU). Meski demikian, pihaknya memastikan tidak ada penerima ganda untuk penyaluran bantuan sosial ini.
"Dua persen ini akan kami arahkan ke orang-orang yang belum dapat BSU atau BLT," katanya.
Selain dari DTU dan BLT BBM, pihaknya juga menyiapkan anggaran belanja tidak terduga (BTT). Terkait hal itu, sudah ada pembahasan yang dilakukan oleh Pemkot Surakarta dengan DPRD Kota Surakarta.
Menurut dia, tidak masalah mengalokasikan dana tersebut untuk warga, apalagi bagi mereka yang terdampak dengan adanya kenaikan BBM ini.
"Tidak masalah, sebanyak mungkin (anggaran yang dialokasikan)," katanya.
Baca juga: Pos Indonesia Bali terapkan tiga pola penyaluran BLT BBM
Baca juga: Kemenkeu: Realokasi APBN untuk subsidi-kompensasi agar tepat sasaranSementara itu, bagi keluarga yang tidak memperoleh BLT BBM akan didaftarkan untuk memperoleh bantuan sosial yang bersumber dari alokasi 2 persen dari dana transfer umum (DTU). Meski demikian, pihaknya memastikan tidak ada penerima ganda untuk penyaluran bantuan sosial ini.
"Dua persen ini akan kami arahkan ke orang-orang yang belum dapat BSU atau BLT," katanya.
Selain dari DTU dan BLT BBM, pihaknya juga menyiapkan anggaran belanja tidak terduga (BTT). Terkait hal itu, sudah ada pembahasan yang dilakukan oleh Pemkot Surakarta dengan DPRD Kota Surakarta.
Menurut dia, tidak masalah mengalokasikan dana tersebut untuk warga, apalagi bagi mereka yang terdampak dengan adanya kenaikan BBM ini.
"Tidak masalah, sebanyak mungkin (anggaran yang dialokasikan)," katanya.
Baca juga: Pos Indonesia Bali terapkan tiga pola penyaluran BLT BBM
Baca juga: Kemensos jamin bantuan sosial tepat sasaran dengan pemutakhiran DTKS