Distributor Indonesia ikuti INSP MIHAS untuk lirik segmen pasar baru
7 September 2022 06:26 WIB
Rendy, Direktur PT ACK Indonesia, dalam acara INSP MIHAS yang digelar oleh perusahaan pengembangan perdagangan eksternal Malaysia (Malaysia External Trade Development Corporation/MATRADE), di Kuala Lumpur, Selasa (9/6/2022). (ANTARA/Katriana)
Kuala Lumpur (ANTARA) - Sejumlah distributor barang asal Indonesia mengikuti pertemuan bisnis International Sourcing Program (INSP) yang digelar bersamaan dengan pameran produk-produk halal Malaysia (MIHAS) guna melirik peluang segmen pasar baru.
"Sebagaimana layaknya produk impor, mereka selalu punya pasar tersendiri.
Dan produk-produk di Malaysia ini kebanyakan produk-produk unik yang memang marketnya sendiri tidak begitu banyak atau belum ada," kata Rendy, Direktur PT ACK Indonesia, dalam acara INSP MIHAS yang digelar oleh perusahaan pengembangan perdagangan eksternal Malaysia (Malaysia External Trade Development Corporation/MATRADE), di Kuala Lumpur, Selasa.
Rendy mengatakan alasannya untuk mencari produk Malaysia adalah karena produk-produk tersebut mayoritas halal sehingga perusahaannya dapat lebih mudah mencari segmen pasar yang lebih luas di Indonesia.
Produsen-produsen tersebut juga bersedia untuk diaudit sertifikasi halalnya sehingga memberi kepastian bagi pasar.
Baca juga: Mendag lepas ekspor produk tekstil senilai 400 ribu dolar AS
Selain itu, dari segi ekonomis, produk-produk Malaysia juga memiliki harga yang kompetitif sehingga memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan distributor produk-produk makanan dan minuman seperti makanan ringan, biskuit, coklat, permen, dan serial tersebut.
Rendy menilai acara INSP sebagai kesempatan yang menarik karena dirinya bisa dengan mudah menemukan produsen produk halal tanpa harus melakukan survei dan pertemuan bisnis yang terkadang sulit untuk dilakukan.
Untuk itu, ia berharap agar Indonesia juga bisa melakukan hal serupa di masa depan sehingga dapat menjembatani pertemuan bisnis antara penjual dan pembeli sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Senada dengan Rendy, Direktur PT Riau Food Lestari Roni juga menilai acara INSP sebagai kesempatan langka karena memberikan lebih banyak peluang untuk bertemu dengan produsen-produsen besar sekaligus produk-produk halal yang menarik.
Sementara itu, pemilik CV Natalindo Mentari Herman menganggap acara INSP MIHAS sebagai kesempatan menarik untuk menemukan produk-produk unik Malaysia.
"Kualitas lebih bagus. Kemudian, orang-orang Medan juga cenderung lebih menyukai barang impor dengan kemasan yang menarik," demikian katanya.
Baca juga: Pemerintah diminta fokus fasilitasi ekspor produk UMKM halal
Baca juga: Sekda Tanjungpinang upayakan produk home industri diekspor ke Malaysia
"Sebagaimana layaknya produk impor, mereka selalu punya pasar tersendiri.
Dan produk-produk di Malaysia ini kebanyakan produk-produk unik yang memang marketnya sendiri tidak begitu banyak atau belum ada," kata Rendy, Direktur PT ACK Indonesia, dalam acara INSP MIHAS yang digelar oleh perusahaan pengembangan perdagangan eksternal Malaysia (Malaysia External Trade Development Corporation/MATRADE), di Kuala Lumpur, Selasa.
Rendy mengatakan alasannya untuk mencari produk Malaysia adalah karena produk-produk tersebut mayoritas halal sehingga perusahaannya dapat lebih mudah mencari segmen pasar yang lebih luas di Indonesia.
Produsen-produsen tersebut juga bersedia untuk diaudit sertifikasi halalnya sehingga memberi kepastian bagi pasar.
Baca juga: Mendag lepas ekspor produk tekstil senilai 400 ribu dolar AS
Selain itu, dari segi ekonomis, produk-produk Malaysia juga memiliki harga yang kompetitif sehingga memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan distributor produk-produk makanan dan minuman seperti makanan ringan, biskuit, coklat, permen, dan serial tersebut.
Rendy menilai acara INSP sebagai kesempatan yang menarik karena dirinya bisa dengan mudah menemukan produsen produk halal tanpa harus melakukan survei dan pertemuan bisnis yang terkadang sulit untuk dilakukan.
Untuk itu, ia berharap agar Indonesia juga bisa melakukan hal serupa di masa depan sehingga dapat menjembatani pertemuan bisnis antara penjual dan pembeli sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Senada dengan Rendy, Direktur PT Riau Food Lestari Roni juga menilai acara INSP sebagai kesempatan langka karena memberikan lebih banyak peluang untuk bertemu dengan produsen-produsen besar sekaligus produk-produk halal yang menarik.
Sementara itu, pemilik CV Natalindo Mentari Herman menganggap acara INSP MIHAS sebagai kesempatan menarik untuk menemukan produk-produk unik Malaysia.
"Kualitas lebih bagus. Kemudian, orang-orang Medan juga cenderung lebih menyukai barang impor dengan kemasan yang menarik," demikian katanya.
Baca juga: Pemerintah diminta fokus fasilitasi ekspor produk UMKM halal
Baca juga: Sekda Tanjungpinang upayakan produk home industri diekspor ke Malaysia
Pewarta: Katriana
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: