Jakarta (ANTARA) -

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 61.135.788 penduduk Indonesia telah menjalani vaksinasi ketiga, menurut data yang dihimpun di Jakarta, Selasa.

Selain itu, sebanyak 203.425.374 orang telah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis pertama.

Penduduk yang telah menjalani vaksinasi dosis lengkap tercatat sebanyak 171.111.977 orang.

Baca juga: Dokter: Vaksinasi booster dapat mencegah risiko gejala berat

Pemerintah menggelar vaksinasi COVID-29 dosis keempat untuk para tenaga kesehatan, dan terkini sebanyak 427.323 orang telah menjalaninya.

Pemerintah menargetkan 234.666.020 orang di Indonesia menjalani program vaksinasi COVID-19 untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dari penyakit yang menyerang sistem pernapasan tersebut.

Sebelumnya, Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) Bayu Satria Wiratama menekankan bahwa cakupan vaksinasi dan tingginya jumlah testing merupakan penentu aman tidaknya masyarakat banyak melakukan mobilitas dari penularan COVID-19.

Baca juga: Epidemiolog: Vaksinasi booster kedua nakes putus mata rantai penularan

Bila melihat situasi secara global, negara seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jerman, dan Rusia mengalami peningkatan kasus konfirmasi positif yang sangat signifikan walaupun cakupan vaksinasinya telah melampaui Indonesia.

Bayu menuturkan meski cakupan vaksinasi di beberapa negara maju tersebut sudah sangat tinggi, jumlah kasus yang tinggi diakibatkan karena adanya dugaan bahwa distribusi vaksin ke tiap kelompok usia belum merata.

Pemberian vaksin COVID-19 pada lansia di negara Hong Kong misalnya, masih lebih rendah dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Padahal, negara itu memiliki jumlah lansia yang sangat banyak.

Baca juga: Kemendikbudristek dorong warga sekolah jalani vaksinasi penguat

Mengingat vaksinasi dapat meringankan gejala COVID-19, Indonesia seharusnya dapat berkaca bahwa cakupan vaksinasi utamanya pemberian dosis kedua pada lansia harus benar-benar ditingkatkan.