Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melepas keberangkatan 140 personel Pasukan Garuda Bhayangkara dalam misi memelihara perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke Bangui, Afrika Tengah.

Upacara pelepasan 140 pasukan Garuda Bhayangkara yang tergabung dalam kontingen Formed Police Unit Multidemensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic atau FPU 4 Minusca berlangsung di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa.

Dari 140 personel tersebut terdiri atas 115 orang polisi laki-laki dan 25 polisi wanita. Mereka mengemban tugas melindungi aset-aset PBB, memfasilitasi bantuan kemanusiaan, memberikan perlindungan HAM, mendukung keadilan, dan supremasi hukum.

"Keberadaan kawan-kawan pada kontingen FPU 4 Minusca diharapkan dapat menghadirkan perdamaian dan memberikan perlindungan, serta rasa aman kepada masyarakat setempat yang terdampak konflik," kata Kapolri.

Jenderal bintang empat itu mengatakan peran aktif Polri dalam memelihara perdamaian PBB membawa nama harum Indonesia di mata dunia. Indonesia mulai mengirimkan pasukan dalam misi perdamaian PBB sejak 1989.

Partisipasi dan kontribusi Indonesia dalam misi perdamaian dunia tersebut telah menempatkan Indonesia pada peringkat kedelapan sebagai negara kontributor pasukan terbanyak di dunia dengan jumlah pasukan yang masih aktif hingga saat ini sebanyak 2.674 personel TNI dan Polri.

Menurut Sigit, kehadiran komponen kepolisian dibutuhkan seiring perkembangan misi perdamaian dunia tidak sebatas pada pemeliharaan kegiatan-kegiatan dan stabilitas situasi di wilayah konflik, namun tugas-tugas multidimension sehingga mendorong Polri untuk berpartisipasi aktif dengan mengirim FPO dan Individual Police Officer (IPO).

Keikusertaan Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian merupakan wujud dari pelaksanaan amanat yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia keempat.

"Amanat Undang-Undang Dasar tersebut sejalan dengan penyampaian Bapak Presiden Joko Widodo, isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia, konstitusi Indonesia mengamanatkan Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia," kata Jenderal Sigit.

Kapolri juga mengapresiasi keterlibatan jajaran polwan dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB karena hal ini sebagai komitmen Polri dalam pengarustamaan gender dan mandat PBB.

"Kehadiran polwan memberikan warna tersendiri dalam menciptakan perdamaian di daerah misi dengan pendekatan humanis, khususnya memberikan perlindungan bagi wanita dan anak-anak," ujar Sigit.

Kepala Kontingen Satgas Garuda Bhayangkara FPU 4 Minusca AKBP Wahid Kurniawan menambahkan Polri telah mengirimkan empat kontingen ke Bangui, Afrika Tengah.

Menurut ia, kondisi terkini di wilayah Bangui sedang tidak kondusif karena ada tiga faksi yang sedang bertikai, yakni pemerintah Bangui itu sendiri, kelompok Seleka Balaca dan kelompok anti-Balaca.

Wahid mengatakan kelompok Seleka Balaca adalah kelompok yang melawan pemerintahan sah di Afrika Tengah, sedangkan kelompok anti-Balaca adalah kelompok bikinan pemerintah yang digunakan untuk melawan pemberontak Seleka Balaca.

Meski demikian, kata Wahid, Satgas Garuda Bhayangkara FPU 4 Minusca siap menjalankan tugas dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki masing-masing personel.

"Misi pertama kami adalah perdamaian, misi pendidikan, kemudian misi kebudayaan. Terakhir misi penjagaan wilayah properti PBB, baik itu properti yang dimiliki PBB mobil maupun statis, kemudian juga saat melaksanakan kegiatan perlindungan wanita dan perlindungan anak-anak," kata Wahid.