Satu Korban Kapal Tenggelam di Selat Panjang Ditemukan
1 April 2006 15:01 WIB
Pekanbaru (ANTARA News) - Setelah tiga hari tenggelam, Johar (50) salah satu dari dua orang korban kecelakaan sebuah kapal kayu bermotor (pompong) di perairan Sungai Juling, Selat Panjang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Bengkalis, Riau akhirnya ditemukan Sabtu siang.
Camat Tebing Tinggi H Abdullah Atan yang dihubungi ANTARA di Selat Panjang mengatakan, korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa dan mulai membusuk, sedangkan seorang korban lagi Ros (40) masih dalam pencarian.
"Korban ditemukan Tim SAR sekitar pukul 13.20 Wib tadi siang," ungkap Abdullah sambil menjelaskan Tim SAR terdiri dari anggota TNI Angkatan Laut dan Polsek Tebing Tinggi serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Ia mengatakan, korban yang ditemukan disekitar pelabuhan penampungan karet Sungai Juling itu kini telah dibawa ke Puskesmas Selat Panjang untuk pemeriksaan lebih lanjut, setelah itu baru diserahkan ke keluarganya.
"Sedangkan satu korban lagi, hingga kini belum ditemukan," katanya.
Menurut Abdullah, peristiwa naas yang menyebabkan dua orang warga Kecamatan Merbau Kabupaten Bengkalis itu tewas di daerahnya, terjadi pada Kamis (30/3) sekitar pukul 15.00 Wib ketika hendak berlabuh di pelabuhan karet di Selat Panjang.
"Mereka menumpang sebuah kapal pompong yang sarat dengan `ojol` (karet), mungkin karena over kapasitas kapal tersebut oleng saat mau menambat tali ke pelabuhan," ungkap Abdullah.
Pompong bermuatan penuh ojol dengan lima orang penumpang yang dinahkodai Budi bin Bukhari (26) asal Desa Centai Kecamatan Merbau tenggelam ketika hendak berlabuh di pelabuhan penampungan karet yang letaknya tidak jauh dari galangan kapal Kopeng Sungai Juling, Selat Panjang Kecamatan Tebing Tinggi.
Saat itu ketika kapal hendak ditambat, tiba-tiba mesinnya mati sedangkan arus sungai sangat kuat karena air sedang pasang sehingga kapal itu terseret arus, hilang keseimbangan dan menabrak ponton dengan keras.
"Akibatnya pompong masuk kebawah ponton, karena kejadian begitu cepat nahkoda dan penumpang tidak dapat menyelamatkan diri dan ikut tenggelam," ujar Abdullah menceritakan kronologis peristiwa naas itu.
Melihat kejadian itu warga yang ada disekitar tempat kejadian berusaha memberikan pertolongan. Tiga orang dari lima penumpang dapat diselamatkan selain nakhoda kapal juga dua penumpang yakni Bukhari bin Yunus (56) dan Anwar bin Jani (55).
Sedangkan dua penumpang lainnya raib dan masyarakat disekitar lokasi kesulitan mencari korban karena derasnya arus sungai yang bermuara di perairan Selat Melaka itu.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006
Tags: