Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menyebutkan bahwa calon penjabat (PJ) gubernur yang akan mengisi kekosongan kursi pemimpin Jakarta itu, akan dikonsolidasikan terlebih dahulu secara internal.

"Kami disurati Kemendagri untuk mengusulkan tiga nama calon, yang kemudian akan diserahkan ke presiden untuk diputuskan. Untuk namanya sendiri tentu akan terjawab di persidangan resmi DPRD DKI karena kami harus konsolidasi internal terlebih dahulu," kata Zita dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Yang akan dipilih sebagai nama calon PJ gubernur, kata Zita, adalah orang yang harus berpengalaman dan paham DKI Jakarta, kemudian yang pandai dalam mengelola pemerintah daerah, khususnya terkait kondisi fenomena sosial DKI Jakarta.

Yang ketiga, pandai berkomunikasi, karena DKI ini banyak ras dan agama, beragam karakter, sehingga harus pandai dalam komunikasi, juga komunikasi dengan DPRD dan terakhir, harus paham dengan situasi politik di Ibu Kota.

Baca juga: Pengamat sarankan Pj. Gubernur DKI Jakarta dari internal Kemendagri

Juga, lanjut Zita, kalau merujuk UU Nomor 6 Tahun 2020, PJ kepala daerah yang ditunjuk mempunyai pengalaman di bidang pemerintahan, yang dibuktikan dengan riwayat jabatan, menduduki jabatan struktural eselon I dengan pangkat golongan sekurang-kurangnya IV/C.

"Tugas pokok utamanya tentu menjalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melaksanakan RPJMD yang sudah ditetapkan. Yang belum selesai dikerjakan oleh Pak Anies, dilanjutkan dan selesaikan," katanya.

Selain itu, Zita juga menjelaskan bahwa pihaknya meminta PJ gubernur pengganti Anies yang akan habis masa jabatannya Oktober mendatang minimal harus mengikuti standar kepemimpinan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Hal itu karena, kata perempuan yang merupakan Koordinator Komisi E tersebut, Anies sebagai gubernur telah menerapkan standar tinggi untuk kriteria menjadi seorang gubernur.

Baca juga: Pengamat: Pj Gubernur DKI harus berkapasitas dan mampu jaga stabilitas

"Programnya bagus, kerjanya baik, terpola, ada target. Masyarakat jadi sejahtera. Tentu Pj gubernur harus mampu seperti itu, minimal. Lebih baik, lebih bagus. Memastikan semuanya senang, semuanya sejahtera," ujar Zita.

Adapun terkait nama-nama PJ gubernur yang telah beredar yakni Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali, serta Deputi IV KSP Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Juri Ardiantoro, Zita mengatakan bahwa semuanya bagus, punya rekam jejak kerja yang baik dan berpotensi.

"Tapi itu yang beredar. Belum ada nama yang pasti siapa yang akan diajukan ke Presiden RI. Kita tunggu saja nanti waktunya. Tapi harapan saya, pertarungannya adil. Siapapun calonnya harus memenuhi kriteria. Kita percayakan itu semua ke Pak Presiden," katanya.

Baca juga: Anies harap PJ Gubernur DKI berpegang pada rencana pembangunan daerah