Makassar (ANTARA) - Desa Wisata Campaga di Kelurahan Campaga, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, menjadi lokasi kegiatan "50 besar Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022" yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 merupakan salah satu program pengembangan kepariwisataan Indonesia yang sedang digalakkan oleh Kemenparekraf," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantaeng, Harmoni saat dikonfirmasi salah satu desanya masuk penilaian ADWI 2022, Selasa.

Hutan lindung Campaga merupakan hutan lindung yang terletak di Kelurahan Campaga, Kecamatan Tompobulu. Hutan ini memiliki luas sekitar 23 hektare dengan beragam tumbuhan di dalamnya.

Baca juga: Sandiaga sebut Banda Aceh sukses gabungkan wisata sejarah dan alam

Hutan ini termasuk salah satu hutan yang masih dilindungi di Kabupaten Bantaeng. Menurut pengakuan masyarakat hutan ini masih lestari belum terjamah oleh masyarakat.

Di hutan ini terdapat mata air yang sangat bersih dan sangat dilindungi oleh masyarakat karena menghidupi masyarakat Campaga dan desa-desa tetangga.

Karena itu, lanjut dia, Desa Wisata Campaga menjadi salah satu desa yang didaftarkan untuk masuk seleksi ADWI 2022 dan menjadi lokasi penyelenggaraan penganugerahan “50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022".

Menurut dia, Desa Wisata Campaga terpilih sebagai lokasi kegiatan Kemenparekraf itu pada Rabu (7/9) , dan akan dihadiri Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno itu merupakan kebanggaan tersendiri.

Baca juga: Pulau Pahawang Lampung masuk 50 besar ADWI 2022

Di lokasi tersebut, terdapat hutan lindung yang menjadi tempat edukasi bagi pelajar untuk mengenal berbagai macam tumbuhan dan spesies hewan yang ada di hutan lindung Campaga.

"Di sini juga terdapat sumber mata air yang masih terjaga, sehingga sangat menjanjikan sebagai destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan," katanya.
Ilustrasi Desa Wisata Campaga di Sulawesi Selatan yang menjadi salah satu desa yang dimasukkan dalam program "50 Besar ADWI 2022" dari Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kreatif. Antara / Suriani Mappong