Ketua YKI Kediri minta perempuan tak takut pap smear
5 September 2022 21:18 WIB
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar dalam dialog terkait dengan kesehatan perempuan pemeriksaan pap smear di Kediri, Jawa Timur, Senin (5/9/2022). ANTARA/ HO-Kominfo Kota Kediri
Kediri (ANTARA) - Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar meminta para perempuan untuk tidak takut melakukan pap smear.
Ferry Silviana di Kota Kediri, Jawa Timur, Senin, mengatakan pap smear penting karena merupakan deteksi dini pencegahan kanker serviks.
Menurut data, kanker serviks ini merupakan pembunuh terbanyak bagi perempuan di dunia.
"Pap smear merupakan cara paling mudah dan murah untuk melakukan pencegahan supaya kita tidak terkena kanker. Sayang sekali kalau tidak mencegah, karena ini bisa dicegah," kata Ferry Silviana di Kediri, Jawa Timur, Senin.
Bunda Fey, sapaan akrabnya terus mendorong kaum perempuan untuk rutin melakukan pap smear. Banyak perempuan yang merasa takut dan tidak nyaman melakukan pap smear. Padahal pap smear ini banyak manfaatnya.
Baca juga: Sumut mulai operasikan rumah singgah untuk pasien kanker
"Kita harus terus meyakinkan teman-teman wanita untuk melakukan pap smear. Rasa takutnya harus bisa dikalahkan. Apabila nanti ditemukan suatu hal bisa segera ditangani sehingga tidak masuk ke stadium lanjut," kata dia.
Data Kementerian Kesehatan per 31 Januari 2019, kasus kanker serviks mencapai 23,4 persen per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 orang.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan onkologi ginekologi dari Universitas Indonesia Bambang Dwipoyono di Jakarta mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen terjadi perdarahan terus menerus di dalam atau di luar periode haid menjadi gejala terbanyak kanker serviks.
Baca juga: MSD dan YKI luncurkan kampanye tingkatkan kesadaran tentang kanker
Menurut dia, perdarahan ini berbeda dengan haid yang memiliki pola waktu teratur setiap bulannya dan terulang. Sedangkan perdarahan di luar masa haid bisa terjadi karena sentuhan misalnya saat berhubungan seksual atau dengan sendirinya.
Ia pun menjelaskan sangat dianjurkan agar perempuan yang sudah haid memiliki catatan, sebab jika diketahui ada perubahan dalam pola haidnya bisa langsung periksa.
Dalam kesempatan ini, Bunda Fey juga meninjau pelaksanaan pap smear yang diikuti lebih dari 50 orang.
Turut hadir, Direktur RSUD Kilisuci Kota Kediri dr. Tutik Mahanani, Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Paulus Luhur Budi, perwakilan organisasi wanita, dan tamu undangan.
Baca juga: YKI dukung pemerintah naikan cukai rokok cegah kasus kanker baru
Ferry Silviana di Kota Kediri, Jawa Timur, Senin, mengatakan pap smear penting karena merupakan deteksi dini pencegahan kanker serviks.
Menurut data, kanker serviks ini merupakan pembunuh terbanyak bagi perempuan di dunia.
"Pap smear merupakan cara paling mudah dan murah untuk melakukan pencegahan supaya kita tidak terkena kanker. Sayang sekali kalau tidak mencegah, karena ini bisa dicegah," kata Ferry Silviana di Kediri, Jawa Timur, Senin.
Bunda Fey, sapaan akrabnya terus mendorong kaum perempuan untuk rutin melakukan pap smear. Banyak perempuan yang merasa takut dan tidak nyaman melakukan pap smear. Padahal pap smear ini banyak manfaatnya.
Baca juga: Sumut mulai operasikan rumah singgah untuk pasien kanker
"Kita harus terus meyakinkan teman-teman wanita untuk melakukan pap smear. Rasa takutnya harus bisa dikalahkan. Apabila nanti ditemukan suatu hal bisa segera ditangani sehingga tidak masuk ke stadium lanjut," kata dia.
Data Kementerian Kesehatan per 31 Januari 2019, kasus kanker serviks mencapai 23,4 persen per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 orang.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan onkologi ginekologi dari Universitas Indonesia Bambang Dwipoyono di Jakarta mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen terjadi perdarahan terus menerus di dalam atau di luar periode haid menjadi gejala terbanyak kanker serviks.
Baca juga: MSD dan YKI luncurkan kampanye tingkatkan kesadaran tentang kanker
Menurut dia, perdarahan ini berbeda dengan haid yang memiliki pola waktu teratur setiap bulannya dan terulang. Sedangkan perdarahan di luar masa haid bisa terjadi karena sentuhan misalnya saat berhubungan seksual atau dengan sendirinya.
Ia pun menjelaskan sangat dianjurkan agar perempuan yang sudah haid memiliki catatan, sebab jika diketahui ada perubahan dalam pola haidnya bisa langsung periksa.
Dalam kesempatan ini, Bunda Fey juga meninjau pelaksanaan pap smear yang diikuti lebih dari 50 orang.
Turut hadir, Direktur RSUD Kilisuci Kota Kediri dr. Tutik Mahanani, Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Paulus Luhur Budi, perwakilan organisasi wanita, dan tamu undangan.
Baca juga: YKI dukung pemerintah naikan cukai rokok cegah kasus kanker baru
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022
Tags: