Polisi lakukan pengamanan berlapis di kawasan Patung Kuda
5 September 2022 17:51 WIB
Sejumlah pengemudi layanan ojek daring berunjuk rasa di depan kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022). Mereka menuntut adanya payung hukum, legalitas profesi ojek daring, perubahan potongan komisi pendapatan mitra dan revisi perjanjian kemitraan, serta menolak keras kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya melakukan pengamanan berlapis di sekitar Patung Kuda, sisi barat Monumen Nasional (Monas), Jakarta
Pusat, untuk mengantisipasi unjuk rasa terkait penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Pengamanan biar lebih maksimal," kata Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Saufi Salamon di Monas, Jakarta Pusat, Senin.
Pengamanan berlapis dilakukan dengan memasang kawat berduri di sekitar Patung Kuda yang melintang dari depan gedung Sapta Pesona hingga depan Pos Polisi Sub Sektor Medan Merdeka Barat.
Sekitar 15 meter dari kawat berduri itu, petugas juga memasang barikade setinggi sekitar dua meter. Sejumlah petugas Brimob yang dilengkapi tameng pelindung juga disiagakan.
Sejumlah kendaraan taktis seperti mobil "watercanon" disiagakan pula di sekitar Patung Kuda.
Sebanyak 4.000 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Kodam Jaya dan Satpol PP dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa di Jakarta, salah satunya di kawasan Patung Kuda, Monas.
Sekitar pukul 16.00 WIB, aksi massa sempat diwarnai ketegangan karena para pengunjuk rasa berupaya menerobos barikade kawat berduri.
Baca juga: Polda Metro tutup sementara lalu lintas sekitar Monas
Baca juga: Organda DKI berencana naikkan tarif angkutan umum
Mereka menarik besi pengait kawat berduri yang melintang di depan Patung Kuda atau di Jalan Medan Merdeka Barat. Aksi bakar ban juga dilakukan para pengunjuk rasa.
Dengan dikoordinasi orator dari pengunjuk rasa menggunakan pengeras suara, ketegangan mereda.
"Harus satu komando, jangan bertindak anarkis. Kita di sini aksi damai," demikian kata orator menggunakan pengeras suara.
Aksi unjuk rasa di sekitar Patung Kuda dilakukan oleh massa dari kelompok mahasiswa, yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Pemuda Islam (GPI).
Mereka menyuarakan aspirasi yang intinya menolak kenaikan BBM bersubsidi.
Pusat, untuk mengantisipasi unjuk rasa terkait penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Pengamanan biar lebih maksimal," kata Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Saufi Salamon di Monas, Jakarta Pusat, Senin.
Pengamanan berlapis dilakukan dengan memasang kawat berduri di sekitar Patung Kuda yang melintang dari depan gedung Sapta Pesona hingga depan Pos Polisi Sub Sektor Medan Merdeka Barat.
Sekitar 15 meter dari kawat berduri itu, petugas juga memasang barikade setinggi sekitar dua meter. Sejumlah petugas Brimob yang dilengkapi tameng pelindung juga disiagakan.
Sejumlah kendaraan taktis seperti mobil "watercanon" disiagakan pula di sekitar Patung Kuda.
Sebanyak 4.000 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Kodam Jaya dan Satpol PP dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa di Jakarta, salah satunya di kawasan Patung Kuda, Monas.
Sekitar pukul 16.00 WIB, aksi massa sempat diwarnai ketegangan karena para pengunjuk rasa berupaya menerobos barikade kawat berduri.
Baca juga: Polda Metro tutup sementara lalu lintas sekitar Monas
Baca juga: Organda DKI berencana naikkan tarif angkutan umum
Mereka menarik besi pengait kawat berduri yang melintang di depan Patung Kuda atau di Jalan Medan Merdeka Barat. Aksi bakar ban juga dilakukan para pengunjuk rasa.
Dengan dikoordinasi orator dari pengunjuk rasa menggunakan pengeras suara, ketegangan mereda.
"Harus satu komando, jangan bertindak anarkis. Kita di sini aksi damai," demikian kata orator menggunakan pengeras suara.
Aksi unjuk rasa di sekitar Patung Kuda dilakukan oleh massa dari kelompok mahasiswa, yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Pemuda Islam (GPI).
Mereka menyuarakan aspirasi yang intinya menolak kenaikan BBM bersubsidi.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022
Tags: