Bengaluru (ANTARA) - Saham-saham Eropa jatuh pada awal perdagangan Senin, setelah Rusia memperpanjang penghentian aliran gas ke pipa Nord Stream 1 ke Eropa, memicu kekhawatiran atas harga energi dan pertumbuhan serta mendorong pemerintah untuk mengumumkan langkah-langkah darurat.

Indeks STOXX 600 di seluruh Eropa anjlok 1,6 persen pada pukul 07.13 GMT, sementara indeks DAX Jerman tergelincir 2,8 persen.

Sektor utilitas Jerman termasuk Uniper, RWE, E.ON dan PNE terjungkal antara 3,5 persen hingga 11,0 persen.

Gazprom mengumumkan pada Jumat (2/9/2022) bahwa pipa utama ke Jerman akan tetap ditutup tanpa batas waktu, bertentangan dengan perkiraan dimulainya kembali pasokan pada Sabtu (3/9/2022) setelah tiga hari pekerjaan pemeliharaan.

Kremlin menyalahkan politisi Eropa pada Minggu (4/9/2022) untuk penutupan pipa gas utama, mengatakan sanksi ekonomi mereka telah menghambat pemeliharaan pipa.

Sebuah dokumen yang dilihat oleh Reuters menunjukkan menteri energi negara-negara Uni Eropa akan membahas opsi untuk mengendalikan melonjaknya harga energi termasuk batas harga gas dan jalur kredit darurat untuk pelaku pasar energi. Para menteri Uni Eropa akan bertemu pada 9 September.

Investor juga menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa akhir pekan ini, di mana diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk menjinakkan rekor inflasi yang tinggi.

Saham energi di Eropa terangkat 1,0 persen di tengah kenaikan harga minyak.

Baca juga: Pasar saham di Eropa menguat setelah minggu berfluktuasi

Baca juga: Saham Eropa menguat jelang rilis data inflasi regional