Pemkot Jakbar imbau penyandang disabilitas gabung ke komunitas
5 September 2022 15:19 WIB
Penyandang tunanetra berjalan di atas jalur pemandu di PN Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (25/3/2021).PN Jakarta Pusat memfasilitasi sarana dan prasarana bagi penyandang disabilitas untuk memberikan pelayanan peradilan kepada seluruh lapisan masyarakat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat mengimbau kepada penyandang disabilitas untuk bergabung dengan komunitas agar pemerintah lebih mudah dalam melakukan pembinaan.
"Kita mengajak untuk mau bergabung dengan komunitas ya karena kita bakal bina dengan program-program program menarik," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto di Jakarta, Senin.
Suprapto memberi contoh kerja sama Pemkot Jakarta Barat dengan komunitas Penyandang Tunanetra Indonesia (Pertuni) yang menggelar pelatihan membuat batik hingga cara membuat podcast.
Dengan adanya program tersebut, warga penyandang disabilitas bisa mendapatkan keahlian khusus sehingga diharapkan bisa menjadi sumber mata pencaharian.
Suprapto mengakui, banyak warga penyandang disabilitas yang enggan bergabung ke komunitas karena minder atau kurang percaya diri.
Maka dari itu, pihaknya mengerahkan Petugas Pelayanan Pengendalian Sosial (P3S) untuk mengedukasi warga penyandang disabilitas agar bersedia bergabung dengan komunitas.
"Kita tempatkan petugas kita di beberapa titik agar bisa menjangkau PMKS atau warga jalanan penyandang disabilitas agar bisa kita bina," jelas dia.
Baca juga: Pemkot Jakbar latih disabilitas jadi pemijat dan pembatik profesional
Baca juga: Pemkot Jaktim dukung pemberdayaan penyandang tunanetra
Baca juga: Trotoar Jakarta tak ramah tunanetra
"Kita mengajak untuk mau bergabung dengan komunitas ya karena kita bakal bina dengan program-program program menarik," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto di Jakarta, Senin.
Suprapto memberi contoh kerja sama Pemkot Jakarta Barat dengan komunitas Penyandang Tunanetra Indonesia (Pertuni) yang menggelar pelatihan membuat batik hingga cara membuat podcast.
Dengan adanya program tersebut, warga penyandang disabilitas bisa mendapatkan keahlian khusus sehingga diharapkan bisa menjadi sumber mata pencaharian.
Suprapto mengakui, banyak warga penyandang disabilitas yang enggan bergabung ke komunitas karena minder atau kurang percaya diri.
Maka dari itu, pihaknya mengerahkan Petugas Pelayanan Pengendalian Sosial (P3S) untuk mengedukasi warga penyandang disabilitas agar bersedia bergabung dengan komunitas.
"Kita tempatkan petugas kita di beberapa titik agar bisa menjangkau PMKS atau warga jalanan penyandang disabilitas agar bisa kita bina," jelas dia.
Baca juga: Pemkot Jakbar latih disabilitas jadi pemijat dan pembatik profesional
Baca juga: Pemkot Jaktim dukung pemberdayaan penyandang tunanetra
Baca juga: Trotoar Jakarta tak ramah tunanetra
Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022
Tags: