TCM kian populer di kalangan negara-negara Sabuk dan Jalur Sutra
5 September 2022 11:36 WIB
BEIJING, 4 September (Xinhua) -- Pengobatan tradisional China (traditional Chinese medicine/TCM) telah menjadi pilihan baru bagi pasien di negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra, di tengah upaya China untuk mempromosikan TCM di luar negeri serta mengembangkan dan melakukan kerja sama TCM dalam beberapa tahun terakhir.
Jakarta (ANTARA) - Pengobatan tradisional China (traditional Chinese medicine/TCM) telah menjadi pilihan baru bagi pasien di negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra, di tengah upaya China mempromosikan serta mengembangkan dan melakukan kerja sama TCM dalam beberapa tahun terakhir.
Yu Wenming, Kepala Administrasi Nasional Pengobatan Tradisional China (National Administration of Traditional Chinese Medicine/NATCM), pada Jumat (2/9) mengatakan bahwa TCM telah berkembang menjadi bidang kolaborasi internasional yang signifikan serta meluas ke 196 negara dan kawasan.
Pernyataan itu disampaikan Yu pada Forum Sabuk dan Jalur Sutra untuk Pengembangan TCM kelima, sebuah forum tematik yang digelar di Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (China International Fair for Trade in Services/CIFTIS) 2022.
Dalam beberapa tahun terakhir, minat warga Rusia terhadap TCM mengalami peningkatan, dan TCM telah menjadi opsi pengobatan baru bagi banyak pasien lokal, menurut Liu Qingguo, seorang profesor dari Beijing University of Chinese Medicine (BUCM) dan kepala pusat TCM di St. Petersburg, Rusia. Didirikan pada 2016, pusat yang berada di Rusia itu terafiliasi dengan BUCM.
"TCM memiliki efek kuratif yang unik untuk penyakit kronis, seperti spondilosis dan sakit kepala tipe tegang," ujar Liu. "Pasien kami mulai dengan mencoba pengobatan ini, dan kemudian semakin banyak warga Rusia dan bahkan warga dari Belarus, Italia, dan negara-negara Eropa lainnya, datang untuk berobat karena pusat itu telah memiliki reputasi."
Saat semakin banyak pasien kian tertarik pada budaya TCM, Liu dan beberapa rekannya menunjukkan kepada mereka Qigong dan Tai Chi di ruang latihan pusat tersebut. Seni bela diri tradisional China ini berfokus pada pemanfaatan energi dalam tubuh manusia untuk mencapai keselarasan fisik dan mental.
Selain terapi rutin, pusat TCM itu juga melakukan pertukaran akademik dengan berbagai rumah sakit lokal dan menyelenggarakan program pelatihan untuk dokter setempat, menurut Liu.
Pada 2021, Rumah Sakit Ensefalopati TCM Xi'an di Provinsi Shaanxi, China barat laut, Universitas Kedokteran Astana, dan Fakultas Kedokteran Universitas Nazarbayev bersama-sama mendirikan pusat rehabilitasi penyakit otak di Nur-Sultan, ibu kota Kazakhstan. Lebih dari 3.700 orang telah pergi berobat di pusat tersebut.
"Meningkatnya popularitas teknologi pengobatan TCM dan perdagangan yang berkembang dalam layanan TCM menunjukkan bahwa masyarakat di negara-negara Sabuk dan Jalur Sutra yakin akan TCM," ungkap Song Hujie, presiden rumah sakit tersebut.
Dalam periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), China menargetkan untuk bersama-sama membangun 30 pusat TCM berkualitas tinggi dengan negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra, menurut rencana yang dikeluarkan oleh badan-badan pemerintah pusat, termasuk NATCM, pada Januari.
Chen Zhu, Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China, mengatakan bahwa China siap berkolaborasi dengan negara-negara Sabuk dan Jalur Sutra untuk mempromosikan pelestarian dan inovasi TCM, meningkatkan perannya dalam memerangi pandemi COVID-19, serta bersama-sama membangun komunitas kesehatan global bagi semua.
Yu Wenming, Kepala Administrasi Nasional Pengobatan Tradisional China (National Administration of Traditional Chinese Medicine/NATCM), pada Jumat (2/9) mengatakan bahwa TCM telah berkembang menjadi bidang kolaborasi internasional yang signifikan serta meluas ke 196 negara dan kawasan.
Pernyataan itu disampaikan Yu pada Forum Sabuk dan Jalur Sutra untuk Pengembangan TCM kelima, sebuah forum tematik yang digelar di Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (China International Fair for Trade in Services/CIFTIS) 2022.
Dalam beberapa tahun terakhir, minat warga Rusia terhadap TCM mengalami peningkatan, dan TCM telah menjadi opsi pengobatan baru bagi banyak pasien lokal, menurut Liu Qingguo, seorang profesor dari Beijing University of Chinese Medicine (BUCM) dan kepala pusat TCM di St. Petersburg, Rusia. Didirikan pada 2016, pusat yang berada di Rusia itu terafiliasi dengan BUCM.
"TCM memiliki efek kuratif yang unik untuk penyakit kronis, seperti spondilosis dan sakit kepala tipe tegang," ujar Liu. "Pasien kami mulai dengan mencoba pengobatan ini, dan kemudian semakin banyak warga Rusia dan bahkan warga dari Belarus, Italia, dan negara-negara Eropa lainnya, datang untuk berobat karena pusat itu telah memiliki reputasi."
Saat semakin banyak pasien kian tertarik pada budaya TCM, Liu dan beberapa rekannya menunjukkan kepada mereka Qigong dan Tai Chi di ruang latihan pusat tersebut. Seni bela diri tradisional China ini berfokus pada pemanfaatan energi dalam tubuh manusia untuk mencapai keselarasan fisik dan mental.
Selain terapi rutin, pusat TCM itu juga melakukan pertukaran akademik dengan berbagai rumah sakit lokal dan menyelenggarakan program pelatihan untuk dokter setempat, menurut Liu.
Pada 2021, Rumah Sakit Ensefalopati TCM Xi'an di Provinsi Shaanxi, China barat laut, Universitas Kedokteran Astana, dan Fakultas Kedokteran Universitas Nazarbayev bersama-sama mendirikan pusat rehabilitasi penyakit otak di Nur-Sultan, ibu kota Kazakhstan. Lebih dari 3.700 orang telah pergi berobat di pusat tersebut.
"Meningkatnya popularitas teknologi pengobatan TCM dan perdagangan yang berkembang dalam layanan TCM menunjukkan bahwa masyarakat di negara-negara Sabuk dan Jalur Sutra yakin akan TCM," ungkap Song Hujie, presiden rumah sakit tersebut.
Dalam periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), China menargetkan untuk bersama-sama membangun 30 pusat TCM berkualitas tinggi dengan negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra, menurut rencana yang dikeluarkan oleh badan-badan pemerintah pusat, termasuk NATCM, pada Januari.
Chen Zhu, Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China, mengatakan bahwa China siap berkolaborasi dengan negara-negara Sabuk dan Jalur Sutra untuk mempromosikan pelestarian dan inovasi TCM, meningkatkan perannya dalam memerangi pandemi COVID-19, serta bersama-sama membangun komunitas kesehatan global bagi semua.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: