Laporan dari Jepang
Festival kembang api di Jepang kembali digelar pascapandemi
5 September 2022 10:34 WIB
Pengunjung menikmati pertunjukan kembang api yang digelar di Kota Chigasaki, Prefektur Kanagawa, Jepang, Minggu (4/9). Festival kembang api kembali digelar pascapandemi COVID-19. (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Chigasaki (ANTARA) - Festival kembang api di sejumlah wilayah Jepang kembali digelar pascapandemi, salah satunya di Kota Chigasaki, Prefektur Kanagawa, pada Minggu (4/9) malam.
Ribuan pengunjung berduyun-duyun menuju lokasi acara di Southern Beach, Chigasaki sejak sore hingga jelang pertunjukan dimulai.
Rita, salah satu pengunjung warga negara Indonesia (WNi) asal Indramayu, Jawa Barat, mengaku antusias untuk melihat kembang api bersama keluarganya setelah sempat ditiadakan selama tiga tahun akibat pandemi COVID-19.
“Karena kemarin-kemarin masih pandemi, sekarang ada kembang api lagi, jadi kepingin lihat,” kata WNI yang sudah tinggal di Negeri Sakura itu selama empat tahun.
Setelah melihat pertunjukan kembang api, Rita mengaku senang karena meskipun sebentar kembang api yang ditampilkan sangat bagus.
“Senang banget dan bagus,” ujarnya.
Pertunjukan kembang api kali ini memang tidak berdurasi panjang dan tidak ebanyak tahun-tahun sebelumnya sebelum pandemi.
Menurut data Chigasaki Tourist Navigator, kembang api yang diledakkan berjumlah 500 buah dengan durasi selama 15 menit, mulai pukul 19.00-19.15 waktu setempat.
Hal itu berbeda dengan gelaran sebelum pandemi yang biasanya meledakkan sebanyak 3.000 buah dengan durasi selama 30 menit.
Kendati demikian, kembang api yang ditampilkan cukup beragam baik itu dari segi warna cahaya yang muncul maupun dari bentuknya.
Sontak pengunjung pun ikut bersorak saat cahaya kembang api meluncur, meledak di udara dan menghiasi langit di musim panas yang cerah.
Pengunjung yang datang pun dari berbagai rentang usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Banyak juga di antara mereka yang mengenakan pakaian tradisional Jepang, yakni yukata, seperti kimono tetapi dikenakan pada musim panas.
Tidak hanya di Chigasaki, pertunjukan kembang api pun kembali digelar di beberapa kota, di antaranya di Hiratsuka, Yamakita, Nagaoka dan Hida Takayama.
Namun, festival kembang api di beberapa kota dibatalkan karena kenaikan kasus COVID-19, seperti di Sungai Sumida dan Edogawa, Tokyo dan Kamakura, Kanagawa.
Baca juga: Dua tahun absen, Festival Tanabata di Jepang kembali digelar
Baca juga: Japan Dining Festival obati kerinduan liburan ke Jepang
Baca juga: Dubes RI ikut Parade Budaya Indonesia di festival pelabuhan di Jepang
Ribuan pengunjung berduyun-duyun menuju lokasi acara di Southern Beach, Chigasaki sejak sore hingga jelang pertunjukan dimulai.
Rita, salah satu pengunjung warga negara Indonesia (WNi) asal Indramayu, Jawa Barat, mengaku antusias untuk melihat kembang api bersama keluarganya setelah sempat ditiadakan selama tiga tahun akibat pandemi COVID-19.
“Karena kemarin-kemarin masih pandemi, sekarang ada kembang api lagi, jadi kepingin lihat,” kata WNI yang sudah tinggal di Negeri Sakura itu selama empat tahun.
Setelah melihat pertunjukan kembang api, Rita mengaku senang karena meskipun sebentar kembang api yang ditampilkan sangat bagus.
“Senang banget dan bagus,” ujarnya.
Pertunjukan kembang api kali ini memang tidak berdurasi panjang dan tidak ebanyak tahun-tahun sebelumnya sebelum pandemi.
Menurut data Chigasaki Tourist Navigator, kembang api yang diledakkan berjumlah 500 buah dengan durasi selama 15 menit, mulai pukul 19.00-19.15 waktu setempat.
Hal itu berbeda dengan gelaran sebelum pandemi yang biasanya meledakkan sebanyak 3.000 buah dengan durasi selama 30 menit.
Kendati demikian, kembang api yang ditampilkan cukup beragam baik itu dari segi warna cahaya yang muncul maupun dari bentuknya.
Sontak pengunjung pun ikut bersorak saat cahaya kembang api meluncur, meledak di udara dan menghiasi langit di musim panas yang cerah.
Pengunjung yang datang pun dari berbagai rentang usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Banyak juga di antara mereka yang mengenakan pakaian tradisional Jepang, yakni yukata, seperti kimono tetapi dikenakan pada musim panas.
Tidak hanya di Chigasaki, pertunjukan kembang api pun kembali digelar di beberapa kota, di antaranya di Hiratsuka, Yamakita, Nagaoka dan Hida Takayama.
Namun, festival kembang api di beberapa kota dibatalkan karena kenaikan kasus COVID-19, seperti di Sungai Sumida dan Edogawa, Tokyo dan Kamakura, Kanagawa.
Baca juga: Dua tahun absen, Festival Tanabata di Jepang kembali digelar
Baca juga: Japan Dining Festival obati kerinduan liburan ke Jepang
Baca juga: Dubes RI ikut Parade Budaya Indonesia di festival pelabuhan di Jepang
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: