Balikpapan (ANTARA) - Seorang peserta kategori pelari veteran, Muhammad Jufri, meninggal dunia saat mengikuti lomba lari Balikpapan 10K di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu.

Pelari berusia 46 tahun beralamatkan Samarinda Seberang, Samarinda itu, meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit setelah mendapat pertolongan pertama di kilometer ketujuh rute lomba, persis di depan Kantor Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, tidak jauh dari Puskesmas Klandasan Ilir.

"Beliau peserta nomor dada 0813, masuk dalam kategori Pelari Veteran," kata Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Balikpapan Abi Hasan di tempat start di Lapangan Merdeka.

Saat terjatuh, Jufri langsung mendapat pertolongan dari Tim P3K Puskesmas Klandasan Ilir. Menurut keterangan Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan dr Andi Sri Juliarty, dari catatan Tim P3K, beberapa saat sesudah ditangani, tekanan darah atau denyut jantung sudah tidak terukur, pupil atau anak mata 3 milimeter atau mengecil, dan kesadaran hilang.

Baca juga: Atlet Nasional Agus Prayogo Juara Balikpapan 10K

Para petugas mencoba memberikan resusitasi jantung-paru atau pemberian napas buatan dan pemberian tekanan berulang pada dada untuk mengembalikan detak jantung sembari memberi infus epinefrin. Saat itu juga korban sudah berada di ambulan untuk dirujuk ke RSUD Beriman di Gunung Malang, tak jauh dari lokasi jatuhnya.

Namun demikian, ketika sampai di IGD RSUD, diketahui Jufri sudah berpulang. Monitor detak jantung hanya menampilkan garis datar (flat) tanda sudah tidak ada lagi denyut organ pemompa darah tersebut.

"Beliau meninggal kiranya dalam perjalanan ke rumah sakit," kata dr Juliarty.

Dalam status terkait Muhammad Jufri di laporan IGD RSUD Beriman tercantum keterangan Death on Arrival (DOA). Menurut dr Juliarty, kemungkinan besar penyebab meninggal pria kelahiran 1976 tersebut adalah serangan jantung.

Keluarga mendiang dilaporkan telah mendatangi RSUD Beriman pada Minggu sore untuk mengurus jenazah Muhammad Jufri.

Balikpapan 10K digelar untuk memeriahkan Hari Olahraga Nasional 9 September mendatang dan Agus Prayogo keluar sebagai juara untuk kategori Pelari Elite setelah menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 31 menit dan 39 detik.

Sejumlah pelari juga tampak kehabisan tenaga dan berjatuhan begitu melintasi garis finis, membuat para petugas medis sibuk memberikan perawatan.

Baca juga: Rikki Simbolon raih juara marathon nasional perdana di Bali