Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menantang para pemuda di Purwokerto, Jawa Tengah, untuk “membajak” krisis” yang saat ini terjadi, dengan menjadikannya peluang mewujudkan cita-cita Indonesia Emas di 2045.

“Maka saya tantang kalian, anak muda visioner, untuk membantu negara ini 'membajak' krisis. Ini adalah tantangan bagi setiap anak muda untuk mencari titik temu atau solusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Moeldoko dalam keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu.

Tantangan itu disuarakan Moeldoko saat bertemu anak-anak muda Purwokerto dari berbagai elemen seperti pengusaha, jurnalis, mahasiswa, aktivis sosial, dan lainnya.

Para pemuda Purwokerto menyampaikan berbagai persoalan kepada Moeldoko seperti tumpang tindih regulasi, kemiskinan di wilayah Purwokerto dan sekitarnya, simpang siur Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang berdampak pada tidak adilnya pemberian bantuan sosial, hingga soal perlindungan bagi pekerja informal.

Baca juga: G20 Indonesia bangkitkan peran UMKM dukung pemulihan ekonomi
Baca juga: SMRC: 54 persen publik tahu sedang terjadi krisis ekonomi global

Moeldoko setuju bahwa masih ada beberapa persoalan di Indonesia yang harus dibenahi.

“Belum selesai hadapi pandemi, Indonesia harus merespon perkembangan geopolitik global yang mengakibatkan krisis pangan dan energi yang mempengaruhi perekonomian dalam negeri. Ketidakstabilan dunia ini menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia untuk tetap menjaga kesejahteraan masyarakat,” kata Moeldoko.

Moeldoko juga menyampaikan bahwa kebersamaan dan gotong-royong di masyarakat akan membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan. Kebersamaan dan gotong royong juga akan membantu tercapainya program-program pembangunan SDM nasional.

“Rasa cinta tanah air harus diperkuat, yang kritis terhadap pemerintah pun sebenarnya mencintai Indonesia. Hanya perlu dijaga agar tidak anarkis yang nantinya malah merugikan masyarakat juga,” kata dia.

Baca juga: Wakil Ketua MPR ingatkan tingkatkan daya adaptasi atasi krisis global
Baca juga: Bahlil sebut UMKM jadi benteng pertahanan Indonesia hadapi krisis
Baca juga: Antisipasi krisis global, Apindo ingin insentif usaha berlanjut