Bali (ANTARA) - Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menginginkan Digital Innovation Network (DIN) sebagai acara tahunan yang menjadi ruang bagi startup-startup dunia berkumpul, berbagi ilmu, dan mengembangkan bisnisnya sehingga menjadi solusi optimal menjawab tantangan global.

"Program ini rencananya jadi program tahunan. Apabila India tidak meneruskan, kami akan buat dengan nama yang sama. Tapi kalau India meneruskan, kita akan mengganti nama. Tapi program ini akan jadi program tahunan dari Kominfo untuk membantu startup-startup di Indonesia dan juga negara-negara pendukungnya supaya kita bisa berkolaborasi menciptakan solusi-solusi dan inovasi-inovasi yang lebih baik," kata Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangerapan saat dijumpai di Nusa Dua, Bali, Jumat.

Baca juga: Indonesia jadikan DIN G20 wadah solusi global lewat digitalisasi

Dalam perhelatan perdananya di 2022, DIN 2022 dihadiri lebih dari 100 perwakilan startup dari negara anggota G20, pemangku kebijakan, serta modal ventura (venture capital) untuk membuat koneksi dan kolaborasi berbasis digitalisasi menjawab masalah dan tantangan global bisa lebih optimal.

Setiap negara yang berpartisipasi dalam DIN 2022 diminta mengirimkan perwakilan startup dari lima sektor yaitu education technology, financial inclusivity, green and renewable energy, healthcare, serta supply chain.

Adapun setiap startup yang terpilih telah melewati tahapan pengujian dan telah memiliki bisnis tetap yang butuh untuk dikembangkan.

Kemenkominfo dalam perhelatan ini hanya memberikan wadah agar setiap ide, solusi, serta ilmu yang dibagikan bisa bermanfaat serta tersalurkan untuk pertumbuhan antar-startup dari berbagai belahan dunia dan membawa perubahan tidak hanya menjawab tantangan pemulihan setelah pandemi namun hingga di masa mendatang.

Selain ide, Kemenkominfo juga menjembatani antara pemodal dan para startup untuk pengembangan bisnis sehingga bisa lebih bertumbuh dan menghasilkan lebih banyak inovasi serta solusi bagi masyarakat dunia.

"Untuk di tahun depan, kita akan lakukan evaluasi dari yang kita lakukan di tahun ini. Nanti kita lihat perbaikannya termasuk tema-temanya," ujar Semuel.

Baca juga: Menkominfo yakin pertemuan menteri digital G20 tak berhenti di DEMM

Baca juga: Dokumen "Chair Summary" rangkum kesepakatan tiga isu prioritas DEWG

Baca juga: Menkominfo tegaskan DEWG bukan wadah bahas politik Rusia-Ukraina