Shenzhen (ANTARA) - Sejumlah distrik di ​​​​​​​Shenzhen, China, memperpanjang pembatasan terhadap aktivitas publik, makan di luar dan tempat-tempat hiburan pada Jumat.

Namun demikian, pejabat di kota pusat teknologi itu tidak menerapkan penguncian (lockdown) penuh saat berupaya mencegah lonjakan kasus COVID-19.

Pembatasan di distrik pusat bisnis Futian dan Longhua, lokasi kampus utama produsen elektronik Foxconn, telah diperpanjang sampai Minggu.

Warga di sejumlah kawasan di kota tersebut diminta untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan.

Mayoritas dari hampir 18 juta warga setempat kini berada dalam pengendalian COVID-19.

Pada Kamis malam, para pejabat berupaya menangkal rumor yang menyebutkan bahwa kota tersebut akan memberlakukan penguncian penuh seperti pada Maret lalu. Menurut mereka, warga dapat berkegiatan di luar rumah dengan bukti tes COVID-19 dalam 24 jam.

Sejauh ini, otoritas telah menghindari penutupan kantor dan pabrik.

Pada Jumat, otoritas mencatat 87 tambahan kasus lokal COVID-19 di Shenzhen, naik dari 62 kasus sehari sebelumnya.

Dari jumlah itu, sebanyak delapan orang berada di luar kawasan karantina.

Sumber: Reuters

Baca juga: Peneliti China kembangkan nanomaterial anti-COVID
Baca juga: China perketat pembatasan COVID-19 di Guangzhou dan kota-kota lain