Presiden apresiasi potensi pangan Kepulauan Tanimbar diserap lokal
2 September 2022 11:40 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan tanggapan terkait Kepulauan Tanimbar yang masuk ke dalam dua wilayah pengelolaan perikanan (WPP) namun tidak masuk ke dalam lumbung strategis pangan nasional, Jumat (2/9/2022). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Laily Rachev/am.
Jakarta (ANTARA) -
Presiden Joko Widodo mengapresiasi banyaknya potensi pangan Kepulauan Tanimbar di Maluku yang diserap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, yang justru lebih baik dilakukan karena menyangkut gizi anak-anak di daerah.
"Kita melihat potensi di sini juga telah banyak terserap oleh kebutuhan lokal, saya kira enggak ada masalah. Tidak harus itu ekspor, tidak, asal konsumsi masyarakat bisa lebih baik, karena juga menyangkut gizi anak-anak di daerah,” kata Presiden dalam keterangannya di Pasar Olilit, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat, sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta.
Baca juga: Antusiasme masyarakat Tanimbar iringi Jokowi awali kunker
Menurutnya, tidak semua potensi pangan di Kepulauan Tanimbar harus diekspor, terlebih jika memang bermanfaat bagi pemenuhan gizi di daerah.
Saat ini Kepulauan Tanimbar terletak di antara dua Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), namun tidak masuk ke dalam lumbung strategis pangan nasional.
Baca juga: Presiden ingin proyek Blok Masela segera dimulai
Terkait hal itu, dia menyampaikan bahwa pengelompokan ke dalam WPP dapat dilakukan apabila potensi produksi sudah mencukupi.
"Penghitungan, pengelompokan wilayah itu telah dilakukan oleh Kementerian KKP, jadi kelompok-kelompoknya ada, pelabuhannya ada di mana semuanya ada. Jadi kalau potensinya dikelompokkan masih belum cukup, ya memang biasanya tidak dimasukkan dalam kelompok wilayah perikanan," tutur Presiden.
Presiden Joko Widodo mengapresiasi banyaknya potensi pangan Kepulauan Tanimbar di Maluku yang diserap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, yang justru lebih baik dilakukan karena menyangkut gizi anak-anak di daerah.
"Kita melihat potensi di sini juga telah banyak terserap oleh kebutuhan lokal, saya kira enggak ada masalah. Tidak harus itu ekspor, tidak, asal konsumsi masyarakat bisa lebih baik, karena juga menyangkut gizi anak-anak di daerah,” kata Presiden dalam keterangannya di Pasar Olilit, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat, sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta.
Baca juga: Antusiasme masyarakat Tanimbar iringi Jokowi awali kunker
Menurutnya, tidak semua potensi pangan di Kepulauan Tanimbar harus diekspor, terlebih jika memang bermanfaat bagi pemenuhan gizi di daerah.
Saat ini Kepulauan Tanimbar terletak di antara dua Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), namun tidak masuk ke dalam lumbung strategis pangan nasional.
Baca juga: Presiden ingin proyek Blok Masela segera dimulai
Terkait hal itu, dia menyampaikan bahwa pengelompokan ke dalam WPP dapat dilakukan apabila potensi produksi sudah mencukupi.
"Penghitungan, pengelompokan wilayah itu telah dilakukan oleh Kementerian KKP, jadi kelompok-kelompoknya ada, pelabuhannya ada di mana semuanya ada. Jadi kalau potensinya dikelompokkan masih belum cukup, ya memang biasanya tidak dimasukkan dalam kelompok wilayah perikanan," tutur Presiden.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: