Bank Raya: Banyak pekerja informal tak miliki akses ke jasa keuangan
1 September 2022 19:39 WIB
CEO PT Bank Raya Indonesia, Tbk Kaspar Situmorang dalam LPPI Virtual Seminar #84 : G20 Seri 3 yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (01/09/2022). (ANTARA/Agatha Olivia Victoria)
Jakarta (ANTARA) - CEO PT Bank Raya Indonesia Tbk Kaspar Situmorang dalam sebuah seminar keuangan yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis, mengungkapkan mayoritas pekerja informal tidak memiliki akses kepada lembaga jasa keuangan.
Padahal, jumlah pekerja informal di Indonesia saat ini sangat besar yakni 77,9 juta orang atau setara 59,5 persen dari total pekerja di Tanah Air. Sementara pekerja formal tercatat sebanyak 53,1 juta atau 40,5 persen.
"Ini peluang besar yang perlu kami sentuh dengan kehadiran bank digital, sehingga kami coba perlahan," ujar Kaspar dalam LPPI Virtual Seminar #84: G20 Seri 3.
Ia merinci, terdapat lima provinsi yang memiliki pekerja informal terbesar yakni Jawa Timur sebanyak 12,34 juta atau 58,7 persen, Jawa Barat sebanyak 10,57 juta atau 47,4 persen, serta Jawa Tengah berjumlah 10,09 juta atau 56,6 persen.
Selanjutnya di Sumatera Utara sebanyak 4,08 juta atau 58 persen dan Banten sebanyak 2,61 juta atau 46 persen.
Menurut Kaspar, setidaknya terdapat dua alasan para pekerja informal tersebut tak tersentuh layanan perbankan, jika berdasarkan sudut pandang pekerjanya.
Pertama, lembaga jasa keuangan cenderung memilih pekerja yang memiliki pendapatan tetap dan slip gaji, sehingga pekerja informal masih sangat sulit masuk kepada produk lembaga jasa keuangan yang kompleks, terutama terkait pembiayaan.
Kemudian yang kedua adalah tidak adanya agunan yang semakin menambah kesulitan pekerja informal untuk bisa dilayani dengan baik oleh lembaga jasa keuangan.
Dengan melihat kondisi tersebut, Kaspar pun menyebutkan pihaknya sebagai perbankan digital mencoba menawarkan berapa solusi kepada pekerja informal tersebut.
"Kami coba sediakan slip gaji serta dana talangan kepada mereka sehingga pekerja informal bisa terbantu hidupnya dan pertumbuhan mereka bisa terakumulasi menjadi pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Baca juga: Bank Raya dan BRI sinergi perkuat layanan inklusi keuangan masyarakat
Baca juga: Bank Raya raup laba bersih Rp47,71 miliar sepanjang kuartal I-2022
Baca juga: Dekan FEB UI: Pekerja sektor informal Indonesia capai 59,97 persen
Padahal, jumlah pekerja informal di Indonesia saat ini sangat besar yakni 77,9 juta orang atau setara 59,5 persen dari total pekerja di Tanah Air. Sementara pekerja formal tercatat sebanyak 53,1 juta atau 40,5 persen.
"Ini peluang besar yang perlu kami sentuh dengan kehadiran bank digital, sehingga kami coba perlahan," ujar Kaspar dalam LPPI Virtual Seminar #84: G20 Seri 3.
Ia merinci, terdapat lima provinsi yang memiliki pekerja informal terbesar yakni Jawa Timur sebanyak 12,34 juta atau 58,7 persen, Jawa Barat sebanyak 10,57 juta atau 47,4 persen, serta Jawa Tengah berjumlah 10,09 juta atau 56,6 persen.
Selanjutnya di Sumatera Utara sebanyak 4,08 juta atau 58 persen dan Banten sebanyak 2,61 juta atau 46 persen.
Menurut Kaspar, setidaknya terdapat dua alasan para pekerja informal tersebut tak tersentuh layanan perbankan, jika berdasarkan sudut pandang pekerjanya.
Pertama, lembaga jasa keuangan cenderung memilih pekerja yang memiliki pendapatan tetap dan slip gaji, sehingga pekerja informal masih sangat sulit masuk kepada produk lembaga jasa keuangan yang kompleks, terutama terkait pembiayaan.
Kemudian yang kedua adalah tidak adanya agunan yang semakin menambah kesulitan pekerja informal untuk bisa dilayani dengan baik oleh lembaga jasa keuangan.
Dengan melihat kondisi tersebut, Kaspar pun menyebutkan pihaknya sebagai perbankan digital mencoba menawarkan berapa solusi kepada pekerja informal tersebut.
"Kami coba sediakan slip gaji serta dana talangan kepada mereka sehingga pekerja informal bisa terbantu hidupnya dan pertumbuhan mereka bisa terakumulasi menjadi pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Baca juga: Bank Raya dan BRI sinergi perkuat layanan inklusi keuangan masyarakat
Baca juga: Bank Raya raup laba bersih Rp47,71 miliar sepanjang kuartal I-2022
Baca juga: Dekan FEB UI: Pekerja sektor informal Indonesia capai 59,97 persen
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: