Andy /rif dan kecintaan terhadap sepeda
1 September 2022 14:41 WIB
Penyanyi Restu Triandy atau Andy /RIF bernyanyi saat Pameran Foto dan Pagelaran Busana 'Kebaja Saja' di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Pasar Baru, Jakarta, Selasa (30/8/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta (ANTARA) - Di luar cintanya terhadap musik, penyanyi Andy /rif juga memiliki hobi yang sudah dijalani sejak lama tapi selama pandemi jadi kian digandrungi orang-orang: bersepeda.
Kepada ANTARA, Selasa (30/8) malam, Andy mengaku aktivitas favoritnya makin banyak diketahui publik setelah dia bergabung dengan komunitas sepeda BMX. Sama seperti para pencinta otomotif, penyanyi bernama lengkap Restu Triandy ini gemar mengutak-atik koleksi sepedanya agar semakin menarik, aktivitas yang mewarnai hari-harinya.
"Saya suka ditanya kenapa enggak motoran? Sejak kecelakaan dulu, saya enggak berani naik motor lagi," kata Andy yang pernah mengalami kecelakaan fatal di jalan raya.
Kecelakaan yang membuatnya dua kali menjalani operasi tulang belakang di masa lampau membuatnya pensiun dari dunia motocross.
Andy kemudian beralih ke sepeda yang bisa digowes santai di rute lintasan yang sepi dan menyenangkan untuk dilalui. Olahraga dan hiburan yang murah meriah, karena bisa dilakukan di mana saja, menjadi pilihannya untuk menghabiskan waktu senggang. Setidaknya dia menyempatkan bersepeda sekali sepekan bila sedang sibuk, yang penting ada waktu yang diluangkan untuk mengayuh pedal.
Biasanya Andy bersepeda di sekitar Bintaro bersama putra-putranya, yang lebih bersemangat untuk menempuh jarak lebih jauh, tapi bukan tak mungkin juga dia memboyong sepeda saat sedang pergi ke luar kota.
"Kalau ke Bandung, saya bawa sepeda, gowes ke Dago, turun ke bawah ke jalan Merdeka sampai Asia Afrika," ungkap dia.
Baru-baru ini, Andy berkolaborasi membuat rancangan helm sepeda bersama jenama Trooper Custom. Helm itu berwarna putih dengan garis merah, nuansa biru dengan motif bintang di bagian bawah. Terdapat tulisan "Act Like Star" di bagian samping helm.
"Ini handmade dan dicetak tidak pakai mesin, terbatas hanya 24 helm, seperti karya seni, bisa jadi koleksi, tapi bisa dipakai juga," kata Andy, menambahkan desain helm tersebut mewakili jiwanya.
Kolaborasi apa lagi yang bisa dinantikan dari Andy /rif terkait dengan sepeda?
"Semoga suatu hari saya bisa bikin desain sepeda sendiri."
Ucapannya bukan sekadar angan-angan. Andy sebetulnya sudah mencari informasi tempat produksi sepeda yang bisa mewujudkan impiannya. Begitu desainnya rampung, kelak Andy bisa membuat sepeda sesuai dengan seleranya.
"Jadi 'BMX aing, kumaha aing' (BMX milik saya, terserah saya)," seloroh musisi 53 tahun.
Di luar dunia bersepeda, Andy masih tetap aktif bermusik, apalagi keadaan semakin membaik sehingga para musisi bisa manggung dan bertemu dengan penikmat musik secara langsung. Jadwal untuk manggung bersama band maupun sebagai solois sudah mulai banyak.
"Saya juga bulan depan (September) akan rilis lagu solo yang saya tulis sendiri, musiknya dibuat sendiri, tapi instrumentalisnya dibantu teman-teman. Sudah recording dan mixing, akan rilis bulan depan," tutup Andy.
Baca juga: Kebaya bikin penampilan elegan, kata Andy /rif
Baca juga: Andy /rif berharap doa bersama berjalan damai
Baca juga: Andy Rif hibur penggemar di Manado
Kepada ANTARA, Selasa (30/8) malam, Andy mengaku aktivitas favoritnya makin banyak diketahui publik setelah dia bergabung dengan komunitas sepeda BMX. Sama seperti para pencinta otomotif, penyanyi bernama lengkap Restu Triandy ini gemar mengutak-atik koleksi sepedanya agar semakin menarik, aktivitas yang mewarnai hari-harinya.
"Saya suka ditanya kenapa enggak motoran? Sejak kecelakaan dulu, saya enggak berani naik motor lagi," kata Andy yang pernah mengalami kecelakaan fatal di jalan raya.
Kecelakaan yang membuatnya dua kali menjalani operasi tulang belakang di masa lampau membuatnya pensiun dari dunia motocross.
Andy kemudian beralih ke sepeda yang bisa digowes santai di rute lintasan yang sepi dan menyenangkan untuk dilalui. Olahraga dan hiburan yang murah meriah, karena bisa dilakukan di mana saja, menjadi pilihannya untuk menghabiskan waktu senggang. Setidaknya dia menyempatkan bersepeda sekali sepekan bila sedang sibuk, yang penting ada waktu yang diluangkan untuk mengayuh pedal.
Biasanya Andy bersepeda di sekitar Bintaro bersama putra-putranya, yang lebih bersemangat untuk menempuh jarak lebih jauh, tapi bukan tak mungkin juga dia memboyong sepeda saat sedang pergi ke luar kota.
"Kalau ke Bandung, saya bawa sepeda, gowes ke Dago, turun ke bawah ke jalan Merdeka sampai Asia Afrika," ungkap dia.
Baru-baru ini, Andy berkolaborasi membuat rancangan helm sepeda bersama jenama Trooper Custom. Helm itu berwarna putih dengan garis merah, nuansa biru dengan motif bintang di bagian bawah. Terdapat tulisan "Act Like Star" di bagian samping helm.
"Ini handmade dan dicetak tidak pakai mesin, terbatas hanya 24 helm, seperti karya seni, bisa jadi koleksi, tapi bisa dipakai juga," kata Andy, menambahkan desain helm tersebut mewakili jiwanya.
Kolaborasi apa lagi yang bisa dinantikan dari Andy /rif terkait dengan sepeda?
"Semoga suatu hari saya bisa bikin desain sepeda sendiri."
Ucapannya bukan sekadar angan-angan. Andy sebetulnya sudah mencari informasi tempat produksi sepeda yang bisa mewujudkan impiannya. Begitu desainnya rampung, kelak Andy bisa membuat sepeda sesuai dengan seleranya.
"Jadi 'BMX aing, kumaha aing' (BMX milik saya, terserah saya)," seloroh musisi 53 tahun.
Di luar dunia bersepeda, Andy masih tetap aktif bermusik, apalagi keadaan semakin membaik sehingga para musisi bisa manggung dan bertemu dengan penikmat musik secara langsung. Jadwal untuk manggung bersama band maupun sebagai solois sudah mulai banyak.
"Saya juga bulan depan (September) akan rilis lagu solo yang saya tulis sendiri, musiknya dibuat sendiri, tapi instrumentalisnya dibantu teman-teman. Sudah recording dan mixing, akan rilis bulan depan," tutup Andy.
Baca juga: Kebaya bikin penampilan elegan, kata Andy /rif
Baca juga: Andy /rif berharap doa bersama berjalan damai
Baca juga: Andy Rif hibur penggemar di Manado
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Tags: