Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyalurkan bantuan kemanusiaan kurang lebih Rp66 juta kepada guru dan murid korban banjir bandang di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Total bantuan kemanusiaan korban banjir Rp66 juta, namun dalam bentuk paket di antaranya seragam sekolah, kebutuhan dasar peserta didik dan guru, termasuk kebutuhan pendidikan," kata Koordinator PGRI Kecamatan Torue I Dewa Putu Suka di Torue, Rabu.
Ia memaparkan, dari Rp66 juta total bantuan, Rp41 juta diantaranya berasal dari PGRI Kabupaten Poso, Rp11 juta berasal dari PGRI Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong serta Rp14 juta lainnya berasal dari sumbangan berasal dari sumbangan anggota lainnya baik melalui organisasi maupun perorangan.
"Selain dibelanjakan untuk kebutuhan pendidikan, 23 guru yang terdampak diberikan uang tunai Rp500 ribu per orang, sesama anggota tentu harus saling membatu," ujar Dewa.
Dikemukakannya, bantuan berupa barang yang masuk ke posko PGRI apabila dikonversi ke rupiah mencapai Rp500 juta sejak beberapa hari setelah banjir hingga saat ini.
Pihaknya sebagai penanggung jawab penyaluran bantuan khusus bersumber dari PGRI, telah melaporkan kepada pengurus PGRI tingkat kabupaten saat konferensi kerja PGRI Parigi Moutong beberapa waktu lalu.
"Bantuan yang ditampung di posko kami tersisa tinggal air mineral. Paket sembako dan logistik lainnya sudah tersalurkan semua kepada korban banjir. Kami juga wajib melaporkan seluruh bantuan yang masuk kepada pengurus tingkat kabupaten, sebab kami membawa nama organisasi, dan kewajiban itu sudah kami tunaikan," tutur Dewa.
Menurut data PGRI, jumlah peserta didik yang menjadi korban banjir Torue kurang lebih 750 orang, guru 58 orang dan terdampak parah sebanyak 23 orang dalam artian rumah rusak berat maupun hanyut tersapu banjir.