Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprioritaskan penggunaan teknologi modular karya anak bangsa untuk pembangunan hunian pekerja konstruksi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

"Teknologi modular ini merupakan karya anak bangsa dan ini yang kami prioritaskan untuk digunakan. Kami berusaha untuk mengutamakan dan memprioritaskan untuk itu," ujar Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.

Dalam rangka dukungan pembangunan IKN, Kementerian PUPR berencana membangun rumah susun (rusun) untuk hunian pekerja konstruksi di IKN yang akan menampung minimal 15.600 tenaga kerja.

Ini merupakan kegiatan tahun jamak (multiyears contract atau MYC) 2022-2023 yang diharapkan secara fungsional dapat diselesaikan sebelum akhir 2022.

"Hal ini dikarenakan, hunian tersebut berfungsi sebagai fasilitas bagi tenaga kerja pada proyek-proyek dari beberapa direktorat jenderal yang terkait dengan dukungan pembangunan IKN," kata Iwan.
Baca juga: Cipta Karya ajukan tambahan anggaran dukungan IKN 2023 Rp10,38 triliun
Baca juga: Kementerian PUPR memulai pembangunan IKN tahap 1 senilai Rp5,3 triliun


Dia mengatakan, dengan memanfaatkan teknologi berbasis modular maka hunian pekerja konstruksi berupa rusun dapat cepat dibangun. Pembangunan rusun tersebut terdiri dari empat lantai dengan model barak.

"Ini merupakan cara kerja baru dalam membangun di IKN," katanya.

Rencananya terdapat 22 menara rusun pekerja konstruksi IKN yang nanti akan dilengkapi dengan fasilitas kesehatan, kantin, pertokoan, tempat ibadah, dan sebagainya.

Sebelumnya, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) berkomitmen untuk mengakomodasi dan mengoptimalkan produk dalam negeri (PDN), UMKM serta Koperasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Pembangunan IKN bisa menjadi momentum pengungkit Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan ekonomi di tengah pandemi COVID-19, sehingga semua pihak harus optimistis.

Baca juga: Konsultan sarankan sektor properti ritel segera dibangun di IKN
Baca juga: Otorita IKN hingga 2024 fokus kembangkan KIPP jadi kota layak huni