Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa perluasan bahasa pengguna merupakan bentuk dukungan dari aplikasi PeduliLindungi agar data yang terintegrasi pada Vaccinated Travel Lane (VTL) untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan dalam G20.

“PeduliLindungi mendukung VTL dengan perluasan pilihan bahasa pengguna, yang dapat diakses di dalam aplikasi,” kata Chief of Digital Transformation Office Kemenkes Setiaji saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Setiaji menyebutkan bahwa sebelumnya, bahasa pengguna dalam PeduliLindungi hanya terdiri dari sembilan bahasa saja. Namun, kini ada 13 bahasa yang tersedia setelah bahasa baru ditambahkan seperti Jerman, Italia, Portugal dan Turki.

Penambahan bahasa pengguna tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia melalui Kemenkes, untuk mengawal secara ketat berjalannya penggunaan PeduliLindungi dalam Presidensi G20 bersama dengan penggunaan VTL.

Baca juga: Penggunaan PeduliLindungi diperketat dalam Presidensi G20

Baca juga: Kemenkes fasilitasi akses PeduliLindungi dalam 14 bahasa saat KTT Bali


Selain itu, seluruh fitur di dalam PeduliLindungi juga selalu dimutakhirkan mengikuti kebijakan surat edaran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 terbaru.

Penambahan fitur bahasa itu juga disebabkan oleh delegasi dalam Presidensi G20 yang berasal dari banyak negara dan datang dengan membawa rombongan.

Dengan demikian, banyaknya macam pilihan bahasa pengguna akan mempermudah rombongan delegasi untuk mengakses fitur verifikasi sertifikat vaksinasi luar negeri yang kini sudah dapat diajukan dalam PeduliLindungi, setelah sebelumnya harus diakses di situs terpisah.

Kemudian terkait dengan keamanan data pengguna, Setiaji menyatakan bahwa PeduliLindungi sebagai aplikasi pemerintah, digunakan untuk pencegahan penyebaran COVID-19 untuk melindungi setiap individu yang berkegiatan di Indonesia agar lebih aman dan nyaman, terutama di ruang publik.

Aplikasi juga akan meminta persetujuan pengguna terlebih dahulu, sebelum secara resmi dapat digunakan.

Setiaji menyatakan bila data pengguna termasuk data delegasi rombongan G20 dan VTL dalam PeduliLindungi, akan terlindungi karena aplikasi telah terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik Publik yang tentunya dengan terdaftar telah memenuhi persyaratan yang berlaku.

“PeduliLindungi menggunakan Pusat Data Nasional yang terlindungi, menerapkan keamanan berlapis, serta diawasi secara berkala oleh Badan Siber dan Sandi Negara,” ujarnya.

Sebagai informasi, sebelum empat bahasa tersebut ditambahkan dalam aplikasi, sembilan bahasa yang tersedia adalah Indonesia, Inggris, China, Jepang, Rusia, Korea, Spanyol, Arab dan Prancis.*

Baca juga: Taat gunakan PeduliLindungi untuk lindungi kelompok rawan

Baca juga: Epidemiolog: Perlu terus tingkatkan ketaatan pemakaian PeduliLindungi