Delegasi Kanada dorong kesepakatan dalam pertemuan keempat DEWG G20
30 Agustus 2022 22:15 WIB
Delegasi dari Kanada, Iyad Dakka, saat menghadiri keempat Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (30/08/2022). (ANTARA/Rio Feisal)
Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Delegasi dari Kanada, Iyad Dakka, mendorong kesepakatan bersama dalam sidang keempat Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) G20 yang diadakan pada dua hari terakhir, yaitu 29-30 Agustus 2022, di Nusa Dua, Bali.
Dakka menilai banyak kemajuan yang baik terkait pembahasan isu prioritas untuk menyusun dokumen “The Bali Package” selama sidang dua hari terakhir. Selama pertemuan, lanjutnya, para delegasi terus melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan.
“Menurut saya, tidak akan mudah untuk mencapai kesepakatan bersama, tetapi kami melakukan semua yang kami bisa, dari pendapat Kanada untuk mendorong kesepakatan,” kata Dakka saat dijumpai awak media di Mulia Resort, Nusa Dua, Bali, Selasa.
Ia pun menyampaikan terima kasih karena Indonesia telah menjadi tuan rumah Presidensi G20. Menurutnya, acara ini berlangsung dengan baik. Ia juga mengapresiasi atas keramahan Indonesia yang diberikan kepada para delegasi.
Menurut Dakka, isu mengenai data pribadi termasuk menjadi permasalahan yang didiskusikan secara intensif selama DEWG G20, yang menjadi bagian dari salah satu isu prioritas, yaitu arus data lintas negara.
Sementara permasalahan lain, seperti transformasi digital, ia menilai tingkatan transformasi digital yang dihadapi setiap negara merupakan suatu tantangan, mengingat masyarakat di setiap negara memiliki tingkatan kemampuan yang berbeda-beda dalam pemanfaatan digital.
Oleh sebab itu, Dakka memandang kesetaraan dalam transformasi digital di negara anggota G20 menjadi salah satu tujuan terbesar yang diharapkan dapat tercapai melalui forum DEWG.
“Menurut saya, salah satu tujuan besar yang akan kita capai di sini (di DEWG), bagaimana kita dapat bekerja sama secara kolektif di G20 ini untuk memastikan bahwa semua masyarakat dan negara diuntungkan (atas transformasi digital),” kata Dakka yang menjabat sebagai Director International Affairs and Trade Policy di Innovation, Science and Economic Development Canada.
Sidang keempat DEWG G20 dimulai pada Senin (29/8) dan berakhir pada Selasa. Pada pertemuan kali ini, para delegasi melanjutkan pembahasan rancangan deklarasi Menteri bidang digital G20 yang disebut “The Bali Package”.
Setelahnya, rancangan deklarasi tersebut akan kembali dibahas untuk difinalisasi oleh para Menteri bidang digital G20 dalam pertemuan Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) pada 1 September 2022.
Selain Kanada, delegasi yang hadir secara fisik antara lain Australia, Brazil, India, China, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Tukiye, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Sementara delegasi dari Argentina hadir secara virtual.
Baca juga: DEWG ke-4 ajang unjuk gigi inovasi digital & UMKM
Baca juga: Delegasi DEWG G20 coba robot Alexa
Baca juga: Delegasi India apresiasi gelaran DEWG G20 keempat
Dakka menilai banyak kemajuan yang baik terkait pembahasan isu prioritas untuk menyusun dokumen “The Bali Package” selama sidang dua hari terakhir. Selama pertemuan, lanjutnya, para delegasi terus melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan.
“Menurut saya, tidak akan mudah untuk mencapai kesepakatan bersama, tetapi kami melakukan semua yang kami bisa, dari pendapat Kanada untuk mendorong kesepakatan,” kata Dakka saat dijumpai awak media di Mulia Resort, Nusa Dua, Bali, Selasa.
Ia pun menyampaikan terima kasih karena Indonesia telah menjadi tuan rumah Presidensi G20. Menurutnya, acara ini berlangsung dengan baik. Ia juga mengapresiasi atas keramahan Indonesia yang diberikan kepada para delegasi.
Menurut Dakka, isu mengenai data pribadi termasuk menjadi permasalahan yang didiskusikan secara intensif selama DEWG G20, yang menjadi bagian dari salah satu isu prioritas, yaitu arus data lintas negara.
Sementara permasalahan lain, seperti transformasi digital, ia menilai tingkatan transformasi digital yang dihadapi setiap negara merupakan suatu tantangan, mengingat masyarakat di setiap negara memiliki tingkatan kemampuan yang berbeda-beda dalam pemanfaatan digital.
Oleh sebab itu, Dakka memandang kesetaraan dalam transformasi digital di negara anggota G20 menjadi salah satu tujuan terbesar yang diharapkan dapat tercapai melalui forum DEWG.
“Menurut saya, salah satu tujuan besar yang akan kita capai di sini (di DEWG), bagaimana kita dapat bekerja sama secara kolektif di G20 ini untuk memastikan bahwa semua masyarakat dan negara diuntungkan (atas transformasi digital),” kata Dakka yang menjabat sebagai Director International Affairs and Trade Policy di Innovation, Science and Economic Development Canada.
Sidang keempat DEWG G20 dimulai pada Senin (29/8) dan berakhir pada Selasa. Pada pertemuan kali ini, para delegasi melanjutkan pembahasan rancangan deklarasi Menteri bidang digital G20 yang disebut “The Bali Package”.
Setelahnya, rancangan deklarasi tersebut akan kembali dibahas untuk difinalisasi oleh para Menteri bidang digital G20 dalam pertemuan Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) pada 1 September 2022.
Selain Kanada, delegasi yang hadir secara fisik antara lain Australia, Brazil, India, China, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Tukiye, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Sementara delegasi dari Argentina hadir secara virtual.
Baca juga: DEWG ke-4 ajang unjuk gigi inovasi digital & UMKM
Baca juga: Delegasi DEWG G20 coba robot Alexa
Baca juga: Delegasi India apresiasi gelaran DEWG G20 keempat
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Tags: