KKP targetkan PDB perikanan tumbuh 4 - 6 persen 2023
30 Agustus 2022 21:40 WIB
Pekerja menata ikan tuna sirip kuning dan jenis ikan lainnya saat berlangsung proses lelang di Pelabuhan Perikanan Samudera, Lampulo, Banda Aceh, Kamis (21/10/2021). . ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan tumbuh 4 hingga 6 persen pada tahun 2023 dengan pagu anggaran KKP yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas sebesar Rp6,76 triliun.
"Indikator Kinerja Utama KKP yang tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023 antara lain pertumbuhan PDB perikanan 4-6 persen, dan produksi perikanan 30,31 juta ton," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Indikator kinerja utama lainnya di tahun 2023 yakni ekspor hasil perikanan 7,6 miliar dollar AS, peningkatan angka konsumsi ikan menjadi 61,02 kg/kapita, Nilai Tukar Nelayan 107, luas kawasan konservasi 29,1 juta hektar, dan presentase kepatuhan pelaku usaha kelautan dan perikanan 97 persen.
Dalam mencapai target-target tersebut, sambung Menteri Trenggono, KKP telah menetapkan arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan berbasis ekonomi biru. Meliputi perluasan wilayah konservasi perairan, dan penerapan kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan.
Kemudian pengembangan perikanan budidaya laut, pesisir, dan tawar yang ramah lingkungan, pengelolaan sampah laut, serta pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau kecil, yang diperkuat dengan peningkatan daya saing, penguatan pengawasan dan peningkatan kapasitas SDM kelautan dan perikanan.
"Melalui program-program berbasis ekonomi biru, kami mengupayakan pertumbuhan ekonomi dengan tetap memerhatikan keberlanjutan ekologi," paparnya.
Menteri Trenggono melanjutkan dengan anggaran belanja yang ada pihaknya juga telah merancang sejumlah kegiatan prioritas di tahun 2023 berdasarkan unit kerja. Di antaranya pengembangan nelayan maju (Kalaju) dan kampung perikanan budidaya, pengembangan rantai dingin.
Lalu promosi produk kelautan dan perikanan skala internasional, rehabilitasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, hingga peningkatan pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor udang, lobster, kepiting, rajungan dan rumput laut.
Pagu anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp6,76 triliun setara dengan 0,0068 persen dari total alokasi belanja seluruh kementerian dan lembaga tahun 2023 sebesar Rp993,2 triliun.
Baca juga: Menteri Trenggono sebut PDB dan ekspor perikanan meningkat pada 2021
Baca juga: Pengamat: Manfaat naiknya PDB ekspor perikanan harus merata ke nelayan
Baca juga: KKP: PNBP pascaproduksi wujudkan keadilan berusaha
"Indikator Kinerja Utama KKP yang tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023 antara lain pertumbuhan PDB perikanan 4-6 persen, dan produksi perikanan 30,31 juta ton," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Indikator kinerja utama lainnya di tahun 2023 yakni ekspor hasil perikanan 7,6 miliar dollar AS, peningkatan angka konsumsi ikan menjadi 61,02 kg/kapita, Nilai Tukar Nelayan 107, luas kawasan konservasi 29,1 juta hektar, dan presentase kepatuhan pelaku usaha kelautan dan perikanan 97 persen.
Dalam mencapai target-target tersebut, sambung Menteri Trenggono, KKP telah menetapkan arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan berbasis ekonomi biru. Meliputi perluasan wilayah konservasi perairan, dan penerapan kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan.
Kemudian pengembangan perikanan budidaya laut, pesisir, dan tawar yang ramah lingkungan, pengelolaan sampah laut, serta pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau kecil, yang diperkuat dengan peningkatan daya saing, penguatan pengawasan dan peningkatan kapasitas SDM kelautan dan perikanan.
"Melalui program-program berbasis ekonomi biru, kami mengupayakan pertumbuhan ekonomi dengan tetap memerhatikan keberlanjutan ekologi," paparnya.
Menteri Trenggono melanjutkan dengan anggaran belanja yang ada pihaknya juga telah merancang sejumlah kegiatan prioritas di tahun 2023 berdasarkan unit kerja. Di antaranya pengembangan nelayan maju (Kalaju) dan kampung perikanan budidaya, pengembangan rantai dingin.
Lalu promosi produk kelautan dan perikanan skala internasional, rehabilitasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, hingga peningkatan pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor udang, lobster, kepiting, rajungan dan rumput laut.
Pagu anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp6,76 triliun setara dengan 0,0068 persen dari total alokasi belanja seluruh kementerian dan lembaga tahun 2023 sebesar Rp993,2 triliun.
Baca juga: Menteri Trenggono sebut PDB dan ekspor perikanan meningkat pada 2021
Baca juga: Pengamat: Manfaat naiknya PDB ekspor perikanan harus merata ke nelayan
Baca juga: KKP: PNBP pascaproduksi wujudkan keadilan berusaha
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: