Jakarta (ANTARA) - Media memiliki peran penting dalam mengawal proses hukum kasus kekerasan seksual agar diketahui publik, kata Direktur Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) Nanda Dwinta Sari di Jakarta, Selasa.

"Peran media sangat optimal untuk tetap mengawal kasus-kasus kekerasan seksual," kata Nanda dalam acara "Meningkatkan Kesadaran Masyarakat untuk Berpihak kepada Korban" di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, banyak kasus kekerasan seksual yang diberitakan di media, namun jarang ada informasi terkait penyelesaian proses hukumnya.

"Kami rasakan saat ini adalah kasusnya ada, tetapi apakah itu diatasi atau diselesaikan dengan baik dalam proses hukumnya, itu yang masih kadang kami tidak mendapatkan informasi secara terbuka," katanya.

Baca juga: Anggota DPR jelaskan langkah laporkan kasus KBGO

Pihaknya juga meminta media berperan dalam memberikan perspektif yang baik bagi masyarakat, sebagai bentuk keberpihakan terhadap korban kekerasan seksual.

Selain itu, menurutnya, pihak-pihak yang mengungkap kasus kekerasan seksual seperti media dan petugas kesehatan juga perlu mendapat perlindungan. YKP mendorong Pemerintah memberikan perlindungan terhadap pihak-pihak tersebut saat mengawal penanganan suatu kasus kekerasan seksual.

"Baik masyarakat maupun media atau petugas-petugas kesehatan juga mendapatkan perlindungan ketika mengawal kasus-kasus kekerasan seksual ini," katanya.

Nanda berharap semua pihak dapat membentuk sebuah lingkungan yang baik dan aman serta memiliki keberpihakan terhadap korban kekerasan seksual.

"Kita membahas isu-isu kekerasan seksual ini supaya semua pihak bisa menciptakan sebuah ekosistem yang baik dan juga aman sehingga punya keberpihakan kepada korban," ujarnya.

Baca juga: KPPPA fasilitasi pemulihan korban pelecehan seksual suporter bola
Baca juga: Komnas HAM: Pelibatan Komnas Perempuan untuk lihat pelanggaran HAM