PDIP Surabaya sikapi survei SSC dengan gencarkan blusukan kampung
30 Agustus 2022 16:41 WIB
Arsip Foto - Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono saat melakukan blusukan di salah satu kampung di Kota Surabaya beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-PDIP Surabaya)
Surabaya (ANTARA) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menyikapi hasil survei yang Surabaya Survey Center (SSC) yang menyebut PDIP sebagai partai paling peduli wong cilik dengan gencar blusukan kampung.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Selasa, mengatakan, hasil survei SSC, PDIP disebut sebagai partai paling peduli rakyat kecil oleh 29,6 persen responden se-Jawa Timur diikuti PKB dengan capaian 17,2 persen dan Gerindra 8,2 persen.
"Survei adalah instrumen yang menggunakan metodologi ilmiah untuk merekam perilaku pemilih. Tentu saja survei tersebut menjadi masukan bagi kami, PDIP di Surabaya. Terima kasih atas kepercayaan rakyat kepada PDI Perjuangan," ujar Adi.
Adi mengatakan hasil survei yang menyatakan PDIP adalah partai paling peduli wong cilik tidak muncul dengan sendirinya tanpa sebab. Hasil itu adalah buah kerja keras setiap hari dari seluruh kader, anggota dan simpatisan dalam membersamai wong cilik di berbagai penjuru wilayah, termasuk di kampung-kampung Kota Surabaya.
Menurut dia, hasil survei tingkat Jawa Timur itu selaras dengan hasil survei tingkat Surabaya. Hal ini, lanjut dia, adalah buah dari agenda kerakyatan sesuai arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bahwa seluruh kader harus berada di tengah-tengah rakyat.
"Kami terus turun tiap hari dari kampung ke kampung bertemu dan mendengarkan suara masyarakat," ujar Adi, yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya.
Dia mencontohkan bagaimana sejak awal pandemi COVID-19, kader-kader PDIP masuk ke kampung-kampung untuk membagikan hand sanitizer dan membagikan makanan-minuman penguat imun bagi masyarakat.
Kader-kader PDIP juga mengirim bahan makanan bagi warga kurang mampu yang terpapar COVID-19 dan harus melakukan isolasi mandiri. Juga melakukan pertolongan terhadap warga yang terpapar COVID-19.
"Ambulan-ambulan kami juga waktu itu sangat sibuk melayani warga," ujar Adi.
Advokasi tiada henti di bidang pendidikan dan kesehatan, lanjut Adi, tiada henti dilakukan. Sejak pemerintahan di Kota Surabaya dipimpin kader PDIP mulai era Bambang DH, berlanjut Tri Rismaharini, Whisnu Sakti Buana hingga kini dipimpin Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji.
Dikatakan, saat ini telah lahir berbagai kebijakan pro wong cilik, mulai pendidikan gratis SD-SMP Negeri, beasiswa SMA/sederajat, dan seragam hingga sepatu gratis untuk pelajar yang tidak mampu.
Dari aspek sosial, lanjut Adi, kebijakan seperti distribusi bantuan makanan gratis setiap hari ke warga hingga perbaikan rumah tidak layak huni didedikasikan sepenuhnya untuk wong cilik.
"Kader-kader PDI Perjuangan Kora Surabaya juga terus mengawal penataan kampung-kampung di seluruh Surabaya sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup wong cilik di perkampungan padat penduduk," kata alumni Ilmu Politik Unair dan mantan wartawan itu.
Survei SSC ini dilaksanakan pada 1-10 Agustus 2022 di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, dengan jumlah responden 1.200 orang. Menggunakan metode stratified multistage random sampling, survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Secara umum, survei tersebut juga menunjukkan PDIP masih menjadi jawara di Jawa Timur dengan tingkat elektabilitas 27,2 persen. PKB berada di urutan kedua dengan 19,0 persen, Gerindra 11,0 persen, Golkar dan Demokrat 6,8 persen, Nasdem 3,5 persen, PKS 3,4 persen, dan PPP 3,1 persen. Partai-partai lainnya hanya mendapatkan elektabilitas di bawah 3 persen.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Selasa, mengatakan, hasil survei SSC, PDIP disebut sebagai partai paling peduli rakyat kecil oleh 29,6 persen responden se-Jawa Timur diikuti PKB dengan capaian 17,2 persen dan Gerindra 8,2 persen.
"Survei adalah instrumen yang menggunakan metodologi ilmiah untuk merekam perilaku pemilih. Tentu saja survei tersebut menjadi masukan bagi kami, PDIP di Surabaya. Terima kasih atas kepercayaan rakyat kepada PDI Perjuangan," ujar Adi.
Adi mengatakan hasil survei yang menyatakan PDIP adalah partai paling peduli wong cilik tidak muncul dengan sendirinya tanpa sebab. Hasil itu adalah buah kerja keras setiap hari dari seluruh kader, anggota dan simpatisan dalam membersamai wong cilik di berbagai penjuru wilayah, termasuk di kampung-kampung Kota Surabaya.
Menurut dia, hasil survei tingkat Jawa Timur itu selaras dengan hasil survei tingkat Surabaya. Hal ini, lanjut dia, adalah buah dari agenda kerakyatan sesuai arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bahwa seluruh kader harus berada di tengah-tengah rakyat.
"Kami terus turun tiap hari dari kampung ke kampung bertemu dan mendengarkan suara masyarakat," ujar Adi, yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya.
Dia mencontohkan bagaimana sejak awal pandemi COVID-19, kader-kader PDIP masuk ke kampung-kampung untuk membagikan hand sanitizer dan membagikan makanan-minuman penguat imun bagi masyarakat.
Kader-kader PDIP juga mengirim bahan makanan bagi warga kurang mampu yang terpapar COVID-19 dan harus melakukan isolasi mandiri. Juga melakukan pertolongan terhadap warga yang terpapar COVID-19.
"Ambulan-ambulan kami juga waktu itu sangat sibuk melayani warga," ujar Adi.
Advokasi tiada henti di bidang pendidikan dan kesehatan, lanjut Adi, tiada henti dilakukan. Sejak pemerintahan di Kota Surabaya dipimpin kader PDIP mulai era Bambang DH, berlanjut Tri Rismaharini, Whisnu Sakti Buana hingga kini dipimpin Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji.
Dikatakan, saat ini telah lahir berbagai kebijakan pro wong cilik, mulai pendidikan gratis SD-SMP Negeri, beasiswa SMA/sederajat, dan seragam hingga sepatu gratis untuk pelajar yang tidak mampu.
Dari aspek sosial, lanjut Adi, kebijakan seperti distribusi bantuan makanan gratis setiap hari ke warga hingga perbaikan rumah tidak layak huni didedikasikan sepenuhnya untuk wong cilik.
"Kader-kader PDI Perjuangan Kora Surabaya juga terus mengawal penataan kampung-kampung di seluruh Surabaya sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup wong cilik di perkampungan padat penduduk," kata alumni Ilmu Politik Unair dan mantan wartawan itu.
Survei SSC ini dilaksanakan pada 1-10 Agustus 2022 di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, dengan jumlah responden 1.200 orang. Menggunakan metode stratified multistage random sampling, survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Secara umum, survei tersebut juga menunjukkan PDIP masih menjadi jawara di Jawa Timur dengan tingkat elektabilitas 27,2 persen. PKB berada di urutan kedua dengan 19,0 persen, Gerindra 11,0 persen, Golkar dan Demokrat 6,8 persen, Nasdem 3,5 persen, PKS 3,4 persen, dan PPP 3,1 persen. Partai-partai lainnya hanya mendapatkan elektabilitas di bawah 3 persen.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022
Tags: