Jakarta (ANTARA) - "Penjualan dolar Hong Kong" di tengah kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) tidak sama dengan keluarnya modal, dan tidak akan berdampak terhadap stabilitas finansial dan moneter Hong Kong, kata Paul Chan, Sekretaris Keuangan Pemerintah Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong.
Pada paruh pertama 2022, total deposit lembaga-lembaga resmi di Hong Kong masih mencatat peningkatan tipis sebesar 0,4 persen, mencerminkan bahwa "penjualan dolar Hong Kong" tidak sama dengan "keluarnya modal," dan tidak akan berdampak terhadap stabilitas finansial dan moneter Hong Kong, kata Chan dalam unggahan blog pada Minggu (28/8).
Dia mengatakan bahwa saat dihadapkan dengan situasi politik internasional yang mengalami perubahan, berbagai upaya perlu dilakukan untuk lebih memperkuat kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan emerging economy atau ekonomi-ekonomi yang sedang berkembang serta lebih aktif menarik tenaga kerja dan perusahaan dari berbagai wilayah ke Hong Kong.
Seraya menyebutkan bahwa Biro Kesehatan Pemerintah SAR Hong Kong baru-baru ini mengumumkan empat langkah pencegahan epidemi baru, Chan juga mendesak penduduk yang belum divaksinasi di Hong Kong untuk segera menerima dosis vaksin, berkontribusi dalam menjaga aktivitas sosial dan ekonomi yang normal semaksimal mungkin sembari secara efektif melakukan pencegahan dan pengendalian terhadap COVID-19.
"Penjualan dolar Hong Kong" tidak berdampak pada stabilitas finansial
29 Agustus 2022 17:53 WIB
Penjualan dolar Hong Kong tidak sama dengan keluarnya modal, dan tidak akan berdampak terhadap stabilitas finansial dan moneter Hong Kong, kata kepala keuangan daerah itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: