Roy Citayam Fashion Week ingin punya merek fesyen sendiri
28 Agustus 2022 18:49 WIB
Nadia (kiri), Roy (tengah), Tegar (kanan), remaja yang viral di Citayam Fashion Week, saat ditemui media di Lotte Shopping Avenue pada Minggu (28/8/2022) (ANTARA/Suci Nurhaliza)
Jakarta (ANTARA) - Roy, salah satu di antara beberapa remaja yang viral berkat Citayam Fashion Week (CFW), mengungkapkan cita-citanya untuk punya merek fesyen sendiri jika suatu hari memiliki modal cukup.
"Rencana pengin punya brand ada sih. Tapi nanti nunggu duitnya terkumpul, bikin brand sendiri," kata Roy saat ditemui di Jakarta, Minggu.
Namun, Roy belum bisa mengungkapkan lebih lanjut mengenai gambaran konsep dari merek fesyen yang dia cita-citakan itu. Untuk saat ini, Roy mengatakan dirinya akan masih fokus membuat konten dan terlibat dengan proyek-proyek yang berkaitan dengan fesyen.
Baca juga: Jeje sambut baik CFW digelar saat hari bebas kendaraan bermotor
"Ke depannya ya Insya Allah kalau bisa (terlibat dengan proyek tentang fesyen) akan saya lakukan," ujar Roy.
Sama halnya dengan Roy, remaja CFW lainnya yakni Nadia dan Tegar juga mengatakan mereka saat ini akan tetap fokus membuat konten yang berkaitan dengan fesyen.
"Ya ke depannya sih konten juga, sama kalau ada panggilan. Konten bikin kreasi sendiri, tentang fesyen juga," kata Tegar.
Pada kesempatan yang sama, Roy, Tegar, dan Nadia mengungkapkan harapannya agar kegiatan CFW yang membesarkan nama mereka itu terus ada meramaikan kawasan di sekitar Stasiun MRT Dukuh Atas BNI dan Stasiun KRL Sudirman.
"Tetap selalu support Citayam Fashion Week biar lebih maju lagi dan jangan pernah bikin Sudirman itu sepi, biar rame lagi supaya Citayam Fashion Week tetap ada," kata Roy.
Baca juga: Disparekraf: Citayam Fashion Week wadah kreativitas anak muda
Menurut Roy, Citayam Fashion Week yang kerap meramaikan lingkungan kini sudah tidak seramai dulu. Meski demikian, para remaja dari SCBD (Sudirman, Citayem, Bojong Gede, dan Depok) masih tetap melakukan catwalk dengan memperhatikan kondisi sekitar agar tidak mengganggu lalu lintas.
"Enggak seramai dulu. Catwalk masih ada, tapi buat yang nonton enggak boleh di tengah jalan karena mengganggu lalu lintas," ujar Roy.
Roy mengatakan, sepinya CFW sangat mempengaruhi pendapatannya karena dia dan teman-temannya menjadi kesulitan untuk membuat konten.
"Berasa banget. Biasa sehari bisa tiga konten, ini cuma satu. Kadang-kadang enggak dapat (konten) dalam sehari," katanya.
Meski berharap CFW tetap meramaikan kawasan Dukuh Atas, Roy mengatakan dia tak keberatan jika CFW harus dipindahkan ke tempat lain yang lebih baik agar semakin tertib.
"Kalau ganggu jalan juga kan kasihan sama yang mau pulang kerja," imbuhnya.
Baca juga: Pejabat di Bandung ikut peragaan busana ala CFW pada peringatan HUT RI
Baca juga: Jember Fashion Carnaval dan Citayam Fashion Week
Baca juga: Jakarta Pusat sita belasan motor parkir liar di kawasan CFW
"Rencana pengin punya brand ada sih. Tapi nanti nunggu duitnya terkumpul, bikin brand sendiri," kata Roy saat ditemui di Jakarta, Minggu.
Namun, Roy belum bisa mengungkapkan lebih lanjut mengenai gambaran konsep dari merek fesyen yang dia cita-citakan itu. Untuk saat ini, Roy mengatakan dirinya akan masih fokus membuat konten dan terlibat dengan proyek-proyek yang berkaitan dengan fesyen.
Baca juga: Jeje sambut baik CFW digelar saat hari bebas kendaraan bermotor
"Ke depannya ya Insya Allah kalau bisa (terlibat dengan proyek tentang fesyen) akan saya lakukan," ujar Roy.
Sama halnya dengan Roy, remaja CFW lainnya yakni Nadia dan Tegar juga mengatakan mereka saat ini akan tetap fokus membuat konten yang berkaitan dengan fesyen.
"Ya ke depannya sih konten juga, sama kalau ada panggilan. Konten bikin kreasi sendiri, tentang fesyen juga," kata Tegar.
Pada kesempatan yang sama, Roy, Tegar, dan Nadia mengungkapkan harapannya agar kegiatan CFW yang membesarkan nama mereka itu terus ada meramaikan kawasan di sekitar Stasiun MRT Dukuh Atas BNI dan Stasiun KRL Sudirman.
"Tetap selalu support Citayam Fashion Week biar lebih maju lagi dan jangan pernah bikin Sudirman itu sepi, biar rame lagi supaya Citayam Fashion Week tetap ada," kata Roy.
Baca juga: Disparekraf: Citayam Fashion Week wadah kreativitas anak muda
Menurut Roy, Citayam Fashion Week yang kerap meramaikan lingkungan kini sudah tidak seramai dulu. Meski demikian, para remaja dari SCBD (Sudirman, Citayem, Bojong Gede, dan Depok) masih tetap melakukan catwalk dengan memperhatikan kondisi sekitar agar tidak mengganggu lalu lintas.
"Enggak seramai dulu. Catwalk masih ada, tapi buat yang nonton enggak boleh di tengah jalan karena mengganggu lalu lintas," ujar Roy.
Roy mengatakan, sepinya CFW sangat mempengaruhi pendapatannya karena dia dan teman-temannya menjadi kesulitan untuk membuat konten.
"Berasa banget. Biasa sehari bisa tiga konten, ini cuma satu. Kadang-kadang enggak dapat (konten) dalam sehari," katanya.
Meski berharap CFW tetap meramaikan kawasan Dukuh Atas, Roy mengatakan dia tak keberatan jika CFW harus dipindahkan ke tempat lain yang lebih baik agar semakin tertib.
"Kalau ganggu jalan juga kan kasihan sama yang mau pulang kerja," imbuhnya.
Baca juga: Pejabat di Bandung ikut peragaan busana ala CFW pada peringatan HUT RI
Baca juga: Jember Fashion Carnaval dan Citayam Fashion Week
Baca juga: Jakarta Pusat sita belasan motor parkir liar di kawasan CFW
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: