Artikel
Merayakan lagi lagu daerah di Konser Simfoni Untuk Bangsa 2022
Oleh Nanien Yuniar
28 Agustus 2022 07:57 WIB
Musisi Isyana Sarasvati (kiri) dan Farman Purnama (kanan) tampil di konser Simfoni Untuk Bangsa di Jakarta Concert Hall, Jakarta, Sabtu (27/8/2022). Bakti Budaya Djarum Foundation bersama Resonanz Music Studio arahan Avip Priatna yang didukung oleh www.Indonesiakaya.com menggelar konser Simfoni Untuk Bangsa 2022 untuk melestarikan lagu-lagu Indonesia dengan aransemen masa kini. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Jakarta (ANTARA) - Kala konduktor Avip Priatna menggerakkan tangannya, alunan musik klasik dari Jakarta Concert Orchestra terdengar seperti derap kaki tentara menuju peperangan, bertarung dan akhirnya menggapai kemenangan dalam repertoar "Overture Fatahillah".
Latar di belakang menunjukkan wajah Fatahillah dan penjelasan singkat mengenai sosok dan sumbangsihnya.
Baca juga: Persiapan TRCC jelang "11th Bali International Choir Festival"
Suasana perjuangan yang kental di bulan Agustus berubah di "Nebulla Karsa" yang membawa pendengar di Jakarta Concert Hall, Jakarta, Sabtu (27/8) malam seakan terbang ke luar angkasa. Kemudian, pianis Filda Salim masuk ke panggung membawakan "Fantasi Indonesia Pusaka" karya Joko Lemazh berdasarkan tema lagu "Indonesia Pusaka" karya Ismail Marzuki.
Pertunjukan itu merupakan Konser Simfoni Untuk Bangsa 2022 yang rutin diselenggarakan sejak tahun 2010, The Resonanz Music Studio di bawah arahan Avip Priatna dan didukung oleh www.indonesiakaya.com. Konser ini menyuguhkan kompilasi musik orkestra, baik berupa komposisi murni maupun komposisi berdasarkan tema yang sudah ada, termasuk aransemen lagu daerah Indonesia yang dipersembahkan secara istimewa.
Baca juga: Ekosistem paduan suara Indonesia mulai terbangun
Di babak kedua, penonton menyaksikan keindahan suara Batavia Madrigal Singers, yang baru memenangi kompetisi paduan suara paling bergengsi di dunia yaitu “European Grand Prix for Choral Singing 2022”. Paduan suara yang indah berpadu dengan koreografi sederhana tapi kompak dan memikat. Batavia Madrigal Singers membawakan lagu yang ditulis oleh penyanyi tenor Farman Purnama khusus untuk mereka setelah kemenangan tersebut.
Tepuk tangan meriah kembali bergema kala penyanyi Isyana Sarasvati, yang punya latar belakang di musik klasik sebelum dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu di genre musik lebih luas, masuk dengan gaun merah memukau, senada dengan warna rambutnya.
Baca juga: Batavia Madrigal Singer raih juara di Bulgaria
Lagu daerah Maluku "Ayo Mama" dinyanyikan oleh Isyana diiringi para pemusik, memberikan napas baru untuk lagu daerah yang mungkin belakangan jarang dibawakan. Tujuan Konser Simfoni Untuk Bangsa 2022 yang ingin mempersembahkan lagu-lagu Indonesia terlihat lewat pemilihan repertoar dalam pertunjukan berdurasi sekitar 2,5 jam ini.
Selain "Ayo Mama" dari daerah Timur Indonesia, lagu daerah Sumatera barat "Tak Tong Tong" juga dibawakan oleh Batavia Madrigal Singers, lagu daerah Jawa Timur "Rek Ayo Rek". Kepada ANTARA, Avip mengatakan bahwa lagu-lagu yang dipilih adalah perwakilan dari tiap penjuru Indonesia.
Baca juga: Yang istimewa di konser 50 tahun Avip Priatna
"Karena durasinya pendek, jadi saya berusaha untuk mewakili Indonesia Barat, Tengah dan Timur lewat 'Tak Tong Tong', 'Rek Ayo Rek' dan 'Ayo Mama'."
Isyana, yang pernah menjadi murid Avip Priatna, juga membawakan lagu "Il Sogno" dan "Unlock The Key" dari album "my Mystery" yang diaransemen ulang menjadi pertunjukan orkestra. Isyana bernyanyi sambil bermain piano dalam "Il Sogno", sementara "Unlock The Key" dinyanyikan bersama penyanyi tenor Farman Purnama. Karya lainnya dari Isyana, "Sikap Duniawi" yang diambil dari album tahun 2019 "Lexicon" pun dibawakan dengan syahdu oleh paduan suara Batavia Madrigal Singers.
Konser Simfoni Untuk Bangsa 2022 juga bertepatan dengan perayaan HUT ke-20 Jakarta Concert Orchestra (JCO). Menurut Avip Priatna, Direktur Musik The Resonanz Music Studio, konser kali ini memang banyak mengetengahkan karya-karya yang diorkestrasi dan dibuat istimewa karena bertepatan dengan dua dekade JCO.
Baca juga: Isyana Sarasvati dan Kunto Aji tambil di Circle Line Festival Lombok
Avip menjelaskan, Konser Simfoni Untuk Bangsa merupakan konser yang rutin diselenggarakan untuk melestarikan lagu-lagu Indonesia masa lalu dengan aransemen kekinian, memasyarakatkan lagu-lagu daerah Indonesia dan juga memainkan komposisi baru dengan elemen-elemen Indonesia.
"Kami juga selalu berkomitmen untuk memberikan panggung untuk talenta muda musisi Indonesia yang mempunyai masa depan yang sangat menjanjikan selain komponis muda, seperti Filda Salim, pianis yang tampil di pagelaran Simfoni Untuk Bangsa kali ini."
Avip Priatna yang mendapat penghargaan tertinggi dari Pemerintah Republik Austria berupa Medali Emas The Decoration of Honour in Gold for Services to the Republic of Austria atau Order of Merit of the Austrian Republic atas kiprahnya yang aktif dalam membina kerja sama dan pertukaran budaya antara Indonesia dan Austria, mengatakan konser ini mengutamakan karya-karya dari anak bangsa. Lagu-lagu nasional, lagu-lagu daerah, yang bisa jadi jarang berkumandang kembali dibawakan dengan aransemen baru yang segar. Karya-karya musisi muda Indonesia juga dipersembahkan dalam konser ini.
Baca juga: Isyana dan Gamaliel aransemen ulang lagu "Ada Apa Dengan Cinta"
"Ini memang spesial kita programkan untuk persembahkan karya-karya anak bangsa. Tujuannya, saya kita berikan kesempatan bagi komposer-komposer muda untuk buat komposisi dan menjadi inventarisasi dari karya-karya komposer Indonesia."
Setiap tahun, komposer muda Tanah Air diberi ruang untuk membawakan karya barunya yang akan ditampilkan di Konser Simfoni Untuk Bangsa.
Sementara itu, Program Director www.indonesiakaya.com Renitasari Adrian menyambut baik konser yang akhirnya digelar secara langsung setelah diselenggarakan virtual selama dua tahun belakangan akibat pandemi.
"Melalui konser Simfoni Untuk Bangsa, The Resonanz Music Studio senantiasa mempersembahkan sebuah pertunjukan yang mencerminkan rasa cinta Indonesia dengan membawakan lagu karya anak bangsa. Dengan dukungan kami, kami harap Jakarta Concert Orchestra (JCO), Batavia Madrigal Singers, Filda Salim, Farman Purnama dan Isyana Sarasvati, dapat menyebarkan semangat cinta budaya, cinta Indonesia ke hadapan para penikmat seni."
Baca juga: Isyana Sarasvati konser di Bali, tayang juga di platform "streaming"
Baca juga: Isyana Sarasvati akui tak bisa lepas dari kopi
Baca juga: Isyana Sarasvati - Rara Sekar jelajahi keajaiban alam Indonesia
Latar di belakang menunjukkan wajah Fatahillah dan penjelasan singkat mengenai sosok dan sumbangsihnya.
Baca juga: Persiapan TRCC jelang "11th Bali International Choir Festival"
Suasana perjuangan yang kental di bulan Agustus berubah di "Nebulla Karsa" yang membawa pendengar di Jakarta Concert Hall, Jakarta, Sabtu (27/8) malam seakan terbang ke luar angkasa. Kemudian, pianis Filda Salim masuk ke panggung membawakan "Fantasi Indonesia Pusaka" karya Joko Lemazh berdasarkan tema lagu "Indonesia Pusaka" karya Ismail Marzuki.
Pertunjukan itu merupakan Konser Simfoni Untuk Bangsa 2022 yang rutin diselenggarakan sejak tahun 2010, The Resonanz Music Studio di bawah arahan Avip Priatna dan didukung oleh www.indonesiakaya.com. Konser ini menyuguhkan kompilasi musik orkestra, baik berupa komposisi murni maupun komposisi berdasarkan tema yang sudah ada, termasuk aransemen lagu daerah Indonesia yang dipersembahkan secara istimewa.
Baca juga: Ekosistem paduan suara Indonesia mulai terbangun
Di babak kedua, penonton menyaksikan keindahan suara Batavia Madrigal Singers, yang baru memenangi kompetisi paduan suara paling bergengsi di dunia yaitu “European Grand Prix for Choral Singing 2022”. Paduan suara yang indah berpadu dengan koreografi sederhana tapi kompak dan memikat. Batavia Madrigal Singers membawakan lagu yang ditulis oleh penyanyi tenor Farman Purnama khusus untuk mereka setelah kemenangan tersebut.
Tepuk tangan meriah kembali bergema kala penyanyi Isyana Sarasvati, yang punya latar belakang di musik klasik sebelum dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu di genre musik lebih luas, masuk dengan gaun merah memukau, senada dengan warna rambutnya.
Baca juga: Batavia Madrigal Singer raih juara di Bulgaria
Lagu daerah Maluku "Ayo Mama" dinyanyikan oleh Isyana diiringi para pemusik, memberikan napas baru untuk lagu daerah yang mungkin belakangan jarang dibawakan. Tujuan Konser Simfoni Untuk Bangsa 2022 yang ingin mempersembahkan lagu-lagu Indonesia terlihat lewat pemilihan repertoar dalam pertunjukan berdurasi sekitar 2,5 jam ini.
Selain "Ayo Mama" dari daerah Timur Indonesia, lagu daerah Sumatera barat "Tak Tong Tong" juga dibawakan oleh Batavia Madrigal Singers, lagu daerah Jawa Timur "Rek Ayo Rek". Kepada ANTARA, Avip mengatakan bahwa lagu-lagu yang dipilih adalah perwakilan dari tiap penjuru Indonesia.
Baca juga: Yang istimewa di konser 50 tahun Avip Priatna
"Karena durasinya pendek, jadi saya berusaha untuk mewakili Indonesia Barat, Tengah dan Timur lewat 'Tak Tong Tong', 'Rek Ayo Rek' dan 'Ayo Mama'."
Isyana, yang pernah menjadi murid Avip Priatna, juga membawakan lagu "Il Sogno" dan "Unlock The Key" dari album "my Mystery" yang diaransemen ulang menjadi pertunjukan orkestra. Isyana bernyanyi sambil bermain piano dalam "Il Sogno", sementara "Unlock The Key" dinyanyikan bersama penyanyi tenor Farman Purnama. Karya lainnya dari Isyana, "Sikap Duniawi" yang diambil dari album tahun 2019 "Lexicon" pun dibawakan dengan syahdu oleh paduan suara Batavia Madrigal Singers.
Konser Simfoni Untuk Bangsa 2022 juga bertepatan dengan perayaan HUT ke-20 Jakarta Concert Orchestra (JCO). Menurut Avip Priatna, Direktur Musik The Resonanz Music Studio, konser kali ini memang banyak mengetengahkan karya-karya yang diorkestrasi dan dibuat istimewa karena bertepatan dengan dua dekade JCO.
Baca juga: Isyana Sarasvati dan Kunto Aji tambil di Circle Line Festival Lombok
Avip menjelaskan, Konser Simfoni Untuk Bangsa merupakan konser yang rutin diselenggarakan untuk melestarikan lagu-lagu Indonesia masa lalu dengan aransemen kekinian, memasyarakatkan lagu-lagu daerah Indonesia dan juga memainkan komposisi baru dengan elemen-elemen Indonesia.
"Kami juga selalu berkomitmen untuk memberikan panggung untuk talenta muda musisi Indonesia yang mempunyai masa depan yang sangat menjanjikan selain komponis muda, seperti Filda Salim, pianis yang tampil di pagelaran Simfoni Untuk Bangsa kali ini."
Avip Priatna yang mendapat penghargaan tertinggi dari Pemerintah Republik Austria berupa Medali Emas The Decoration of Honour in Gold for Services to the Republic of Austria atau Order of Merit of the Austrian Republic atas kiprahnya yang aktif dalam membina kerja sama dan pertukaran budaya antara Indonesia dan Austria, mengatakan konser ini mengutamakan karya-karya dari anak bangsa. Lagu-lagu nasional, lagu-lagu daerah, yang bisa jadi jarang berkumandang kembali dibawakan dengan aransemen baru yang segar. Karya-karya musisi muda Indonesia juga dipersembahkan dalam konser ini.
Baca juga: Isyana dan Gamaliel aransemen ulang lagu "Ada Apa Dengan Cinta"
"Ini memang spesial kita programkan untuk persembahkan karya-karya anak bangsa. Tujuannya, saya kita berikan kesempatan bagi komposer-komposer muda untuk buat komposisi dan menjadi inventarisasi dari karya-karya komposer Indonesia."
Setiap tahun, komposer muda Tanah Air diberi ruang untuk membawakan karya barunya yang akan ditampilkan di Konser Simfoni Untuk Bangsa.
Sementara itu, Program Director www.indonesiakaya.com Renitasari Adrian menyambut baik konser yang akhirnya digelar secara langsung setelah diselenggarakan virtual selama dua tahun belakangan akibat pandemi.
"Melalui konser Simfoni Untuk Bangsa, The Resonanz Music Studio senantiasa mempersembahkan sebuah pertunjukan yang mencerminkan rasa cinta Indonesia dengan membawakan lagu karya anak bangsa. Dengan dukungan kami, kami harap Jakarta Concert Orchestra (JCO), Batavia Madrigal Singers, Filda Salim, Farman Purnama dan Isyana Sarasvati, dapat menyebarkan semangat cinta budaya, cinta Indonesia ke hadapan para penikmat seni."
Baca juga: Isyana Sarasvati konser di Bali, tayang juga di platform "streaming"
Baca juga: Isyana Sarasvati akui tak bisa lepas dari kopi
Baca juga: Isyana Sarasvati - Rara Sekar jelajahi keajaiban alam Indonesia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Tags: