Sekjen PDIP bekali mahasiswa Untan pemikiran geopolitik Soekarno
27 Agustus 2022 15:28 WIB
Foto bersama setelah kuliah umum yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kepada mahasiswa Untan Pontianak. ANTARA/Rendra Oxtora
Pontianak (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Tanjungpura dengan mengangkat tema Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan relevansi terhadap pertahanan negara, di Auditorium Universitas Tanjungpura, Pontianak.
"Presiden Soekarno ketika memproklamirkan kemerdekaan Indonesia sudah memikirkan kemajuan bangsa Indonesia hingga 100 tahun ke depannya, karena pemikiran Bung Karno bahwa Indonesia akan terus menjadi negara yang maju dan berkembang di masa depan," kata Hasto, di Pontianak, Sabtu.
Dia menjelaskan, Bung Karno, Bung Hatta, Kiai Haji Agus Salim adalah sosok pembelajar. Mereka sosok yang maju, karena daya imajinasi dan daya kepemimpinan intelektualnya.
Pada tahun 1927 dalam usia 26 tahun, Bung Karno karena kemampuannya dalam memperkirakan masa depan, karena karena dirinya pembelajar yang baik dan sudah berani menyatakan bahwa Indonesia akan merdeka.
Politikus senior PDI Perjuangan tersebut menjelaskan bahwa kampus bisa menjadi pusat pemikiran yang kritis dan menjadi ujung tombak pembangunan serta kemajuan bangsa Indonesia, dengan perkembangan zaman yang semakin modern.
"Kampus adalah pusat pemikiran-pemikiran kritis bagi kemajuan kita sebagai bangsa Indonesia. Maka ketika bertemu para mahasiswa dimana pun dia berada, selama dia memiliki spirit yang sama dengan Bung Karno, Bung Hatta para founding fathers lainnya, maka kita akan berbicara tentang masa depan," ujar Hasto.
Di tempat yang sama, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa yang mengajak para mahasiswa untuk dapat berpartisipasi dalam melakukan perubahan-perubahan yang positif untuk Indonesia ke depannya.
"Para mahasiswa ini menjadi sangat penting dalam melakukan perubahan negara Indonesia. Dalam bidang apa pun selama itu hal yang baik dan demi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan, maka mereka sudah memiliki spirit dan berpikir seperti Bung Karno. Untuk itu, mahasiswa bisa belajar dari pemikiran geopolitik Soekarno yang merupakan Bapak Proklamator," kata Karolin.
Baca juga: Hasto paparkan disertasi pemikiran geopolitik Bung Karno
Baca juga: Ketua DPR buka Seminar Pemikiran Bung Karno dan Pancasila
"Presiden Soekarno ketika memproklamirkan kemerdekaan Indonesia sudah memikirkan kemajuan bangsa Indonesia hingga 100 tahun ke depannya, karena pemikiran Bung Karno bahwa Indonesia akan terus menjadi negara yang maju dan berkembang di masa depan," kata Hasto, di Pontianak, Sabtu.
Dia menjelaskan, Bung Karno, Bung Hatta, Kiai Haji Agus Salim adalah sosok pembelajar. Mereka sosok yang maju, karena daya imajinasi dan daya kepemimpinan intelektualnya.
Pada tahun 1927 dalam usia 26 tahun, Bung Karno karena kemampuannya dalam memperkirakan masa depan, karena karena dirinya pembelajar yang baik dan sudah berani menyatakan bahwa Indonesia akan merdeka.
Politikus senior PDI Perjuangan tersebut menjelaskan bahwa kampus bisa menjadi pusat pemikiran yang kritis dan menjadi ujung tombak pembangunan serta kemajuan bangsa Indonesia, dengan perkembangan zaman yang semakin modern.
"Kampus adalah pusat pemikiran-pemikiran kritis bagi kemajuan kita sebagai bangsa Indonesia. Maka ketika bertemu para mahasiswa dimana pun dia berada, selama dia memiliki spirit yang sama dengan Bung Karno, Bung Hatta para founding fathers lainnya, maka kita akan berbicara tentang masa depan," ujar Hasto.
Di tempat yang sama, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa yang mengajak para mahasiswa untuk dapat berpartisipasi dalam melakukan perubahan-perubahan yang positif untuk Indonesia ke depannya.
"Para mahasiswa ini menjadi sangat penting dalam melakukan perubahan negara Indonesia. Dalam bidang apa pun selama itu hal yang baik dan demi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan, maka mereka sudah memiliki spirit dan berpikir seperti Bung Karno. Untuk itu, mahasiswa bisa belajar dari pemikiran geopolitik Soekarno yang merupakan Bapak Proklamator," kata Karolin.
Baca juga: Hasto paparkan disertasi pemikiran geopolitik Bung Karno
Baca juga: Ketua DPR buka Seminar Pemikiran Bung Karno dan Pancasila
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022
Tags: