Mukomuko (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mencatat 38 warga setempat yang menjalani perawatan di puskesmas dan RSUD setempat karena diduga terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Ke-38 warga tersebut masih suspect atau diduga DBD. Puluhan warga yang suspect DBD itu tersebar di sejumlah wilayah di daerah ini," kata Pengelola Program DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bara Lendra dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.

Dinas Kesehatan setempat menerima laporan sebanyak 38 warga yang tersebar di sejumlah wilayah di daerah itu sejak Januari hingga Juli 2022 diduga terjangkit DBD dari sejumlah puskesmas dan RSUD.

Sedangkan jumlah warga setempat yang dinyatakan positif DBD 19 orang sejak bulan Januari hingga Juli 2022.

"Ke-38 orang warga yang diduga terjangkit DBD ini diluar 19 orang yang positif DBD," ujarnya.

"Ada 19 warga ini positif terjangkit DBD berdasarkan hasil pemeriksaan imunoserologi oleh laboratorium puskesmas dan RSUD," ujarnya pula.

Ia menyatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya seperti seperti fogging atau pengasapan di lokasi yang ditemukan kasus DBD, termasuk melakukan penyelidikan epidemologi (PE), dan larvasida.

Namun dari 19 kasus DBD tersebut, katanya, hanya delapan lokasi yang dilakukan pengasapan karena ketiadaan anggaran untuk melakukan kegiatan tersebut pada tahun ini.

"Kita melakukan fogging di delapan lokasi yang ditemukan kasus DBD tersebut atas kerja sama pihak puskesmas dengan pemerintah desa," ujarnya.

Selain itu, instansinya melalui Puskesmas tetap mengimbau kepada camat, lurah, dan kepala desa hingga RT dan seluruh masyarakat untuk melakukan kegiatan pencegahan penularan penyebaran penyakit ini.

Pihaknya menyarankan warga terutama yang ditemukan kasus DBD agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran penyakit DBD pada saat sekarang.
Baca juga: Dinkes Mukomuko pinjam tempat tidur untuk pasien DBD di Pondok Suguh
Baca juga: 49 warga Mukomuko positif terjangkit DBD

Baca juga: DPR usulkan Bengkulu jadi percontohan penanganan DBD