Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Suwarno mengatakan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki nilai lebih dari segi pariwisata sebagai calon tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, Suwarno dan tim telah melakukan visitasi ke sejumlah lokasi di NTT yang rencananya digunakan sebagai lokasi pertandingan pada pesta olahraga empat tahunan di Tanah Air.

Salah satunya di Waterfront Labuan Bajo, Manggarai Barat yang dinilai memiliki area strategis, cukup luas, dan pusat keramaian, serta di pinggir laut dan pelabuhan.

Area ini diusulkan untuk cabang olahraga tinju dengan model venue outdoor. Di lokasi ini sudah terbangun tribun untuk penonton dari beberapa sisi.

Selain tinju, TPP melihat lokasi tersebut juga memungkinkan menjadi tempat pertandingan cabang lain yang relevan dengan kondisi area.

Menurut Suwarno, ring tinju dapat dilengkapi atap dan dikembangkan dengan atraksi wisata terlebih pada malam hari akan menjadi model baru untuk sport tourism.

Di luar waterfront, TPP juga meninjau beberapa lokasi lainnya seperti Youth Center di Kompleks Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, AJ Hall SMAK St. Ignatius Loyola Labuan Bajo, GOR Labuan Baju, dan Stadion Ora Flobamora.

"Yang paling menarik dari peninjauan di Manggarai Barat adalah potensi pariwisatanya. PON juga harus menjadi satu momentum untuk mempromosikan pariwisata setempat supaya memberikan dampak pada masyarakat sekitar," kata Suwarno.

Baca juga: TPP KONI kunjungi NTT cek fasilitas calon tuan rumah PON 2028

Bila NTT menjadi tuan rumah bersama NTB, maka pariwisata harus menjadi nilai tambah untuk mereka yang terlibat pada PON nanti, khususnya kontingen.

"Kalau bisa orang ke Labuan Bajo, tiga hari itu kurang karena banyak objek wisata. Kami melihat beberapa potensi yang luar biasa khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur," ujar Suwarno.

"Secara khusus dalam rangka PON, dua provinsi mempunyai potensi yang sangat bagus, termasuk di antaranya potensi Labuan Bajo yang sudah dikenal oleh dunia sehingga dalam rangka optimalisasi pertumbuhan wisata, ekonomi dapat dipadukan dengan pergelaran cabang olahraga yang nantinya akan dipertandingkan," katanya menambahkan.

Dengan potensi yang ada, Suwarno berharap dapat memberikan dampak positif kepada prestasi atlet, perekonomian dan mendorong kontribusi daerah.

"Nilai dari PON itu sendiri, baik kaitannya dengan pertumbuhan yang lebih cepat serta prestasi yang lebih meningkat akan dapat diwujudkan, dan kontribusi dari masing-masing Kabupaten dan kota akan bisa maksimal," pungkasnya.

Sementara itu Wakil Gubernur NTT sekaligus Ketua KONI NTT, Josef A.Nae Soi mengajak seluruh jajaran Pemda dan masyarakat NTT untuk bersiap diri dan mendukung dapat suksesnya NTT menjadi tuan rumah PON XXII/2028.

"Saya mengimbau mari bersama-sama di NTT siap sedia, saling berkolaborasi untuk menyukseskan PON XXII 2028 sehingga tiga kegiatan atau tiga interaksi serta interelasi antara olahraga, pariwisata dan industri olahraga dapat tercapai sekaligus," ujar Josef.

Baca juga: NTT dan NTB resmi daftar jadi tuan rumah PON 2028
Baca juga: Sudah 20 provinsi dukung NTB-NTT maju jadi tuan rumah PON 2028
Baca juga: Ketua DPD dukung NTT tuan rumah PON 2028 bangkitkan potensi daerah