Jakarta (ANTARA) - Provinsi Yunnan di China barat daya mencatatkan 439 juta kunjungan wisatawan pada tujuh bulan pertama 2022, atau 93,2 persen dari level untuk periode yang sama pada 2019, demikian menurut sebuah konferensi pers pada Kamis (25/8).

Pendapatan pariwisata dari Januari hingga Juli mencapai 495,68 miliar yuan (1 yuan = Rp2.164), atau 80 persen dari angka yang dilaporkan pada 2019, ungkap Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Yunnan.

Untuk mengatasi berbagai dampak epidemi COVID-19, provinsi tersebut meluncurkan serangkaian kebijakan yang menguntungkan sejak awal tahun ini, termasuk membagikan voucer pariwisata, untuk mendorong pemulihan pasar pariwisata, ujar Zhao Guoliang, direktur departemen tersebut.

Dengan membaiknya situasi COVID-19 dan efek dari kebijakan-kebijakan itu, pada bulan Juli saja, jumlah kunjungan wisatawan dan pendapatan pariwisata di Yunnan masing-masing meningkat 50,3 persen dan 54,1 persen secara tahunan (year on year), tambah Zhao.

Yunnan memiliki sumber daya pariwisata yang kaya, termasuk lima situs Warisan Dunia UNESCO, seperti Kota Tua Lijiang dan sawah terasering Hani, demikian Xinhua dikutip Jumat.




Baca juga: Situs bersejarah muncul dari danau air tawar terbesar di China

Baca juga: Perlindungan ekologis dorong pariwisata pedesaan di China barat laut

Baca juga: Kekeringan singkap bagian dasar Buddha Raksasa di Sichuan, China