FAO kecam penjarahan bahan bakar oleh pemberontak Tigray
26 Agustus 2022 14:49 WIB
Arsip - Seorang wanita menggendong bayi saat antre untuk mendapatkan makanan di lapangan sebuah sekolah dasar yang diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi orang-orang yang terlantar akibat konflik, di kota Shire, wilayah Tigray, Ethiopia, 15 Maret 2021. (ANTARA/Reuters/Baz Ratner/as)
Addis Ababa (ANTARA) - Program Pangan Dunia (FAO) pada Kamis (25/8) mengecam penjarahan pasokan bahan bakar oleh Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) di Tigray dan mendesak otoritas setempat agar segera mengembalikan pasokan tersebut kepada FAO.
"Pada Rabu pagi, sekelompok pria bersenjata masuk ke dalam kompleks FAO di Mekelle dan menyita secara paksa 12 kapal tanker bermuatan setengah juta liter bahan bakar," kata FAO lewat pernyataan yang ditujukan kepada Direktur Eksekutif David Beasley.
FAO mengatakan bahwa tanpa bahan bakar, "tak mungkin bagi FAO dapat mendistribusikan makanan, pupuk, obat-obatan dan pasokan darurat lainnya ke seluruh Tigray.
Selain itu, lanjutnya, mereka juga tidak dapat menyalakan generator dan kendaraan, sehingga FAO dan mitra kemanusiaan tidak bisa memenuhi kebutuhan populasi rentan di Tigray, di mana 5,2 juta orang menderita kelaparan akut, katanya.
Gencatan senjata kemanusiaan selama enam bulan antara pemerintah Ethiopia dan TPLF kandas pada Rabu setelah pertempuran yang melibatkan berbagai front kembali terjadi.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Rumah sakit utama Tigray di Ethiopia kehabisan makanan
Baca juga: Konvoi bantuan masuki wilayah yang dikuasai pasukan Tigray di Ethiopia
Baca juga: Jubir: 16 anggota staf PBB dan keluarganya ditahan di Ethiopia
"Pada Rabu pagi, sekelompok pria bersenjata masuk ke dalam kompleks FAO di Mekelle dan menyita secara paksa 12 kapal tanker bermuatan setengah juta liter bahan bakar," kata FAO lewat pernyataan yang ditujukan kepada Direktur Eksekutif David Beasley.
FAO mengatakan bahwa tanpa bahan bakar, "tak mungkin bagi FAO dapat mendistribusikan makanan, pupuk, obat-obatan dan pasokan darurat lainnya ke seluruh Tigray.
Selain itu, lanjutnya, mereka juga tidak dapat menyalakan generator dan kendaraan, sehingga FAO dan mitra kemanusiaan tidak bisa memenuhi kebutuhan populasi rentan di Tigray, di mana 5,2 juta orang menderita kelaparan akut, katanya.
Gencatan senjata kemanusiaan selama enam bulan antara pemerintah Ethiopia dan TPLF kandas pada Rabu setelah pertempuran yang melibatkan berbagai front kembali terjadi.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Rumah sakit utama Tigray di Ethiopia kehabisan makanan
Baca juga: Konvoi bantuan masuki wilayah yang dikuasai pasukan Tigray di Ethiopia
Baca juga: Jubir: 16 anggota staf PBB dan keluarganya ditahan di Ethiopia
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: