Beijing (ANTARA) - Juru bicara militer China Tan Kefei pada Jumat (26/8) menyatakan bahwa latihan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) adalah tindakan yang sah untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorial China.

Tan menyampaikan pernyataan tersebut sebagai respons terhadap tuduhan tak berdasar yang dilontarkan oleh sejumlah pejabat Amerika Serikat dan Jepang mengenai latihan militer dan kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh militer China.

"Pernyataan yang dilontarkan oleh para pejabat dari negara-negara terkait tidak lebih dari upaya untuk memutarbalikkan yang benar dengan yang salah dan menyalahkan, dan China telah dengan jelas menyampaikan penolakan kerasnya terhadap hal itu dalam beberapa kesempatan," ujar Tan.

Serangkaian latihan dan pelatihan militer yang dilakukan oleh PLA di dekat Pulau Taiwan bersifat terbuka, transparan, profesional, dan sesuai, serta berfungsi sebagai peringatan dan serangan balasan terhadap para provokator dan pembuat onar, tambah Tan.

Sebagai inisiator krisis itu, AS harus dan wajib memikul tanggung jawab penuh atas krisis itu, kata Tan.

Dia menambahkan bahwa pihak AS harus dengan sungguh-sungguh mematuhi prinsip Satu China dan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kesalahannya, alih-alih semakin meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan.

Jubir itu mengatakan bahwa Jepang baru-baru ini mengikuti kata-kata dan perilaku negatif AS mengenai Taiwan dan menggembar-gemborkan apa yang disebut sebagai "ancaman militer China," yang menurutnya sangat tidak bertanggung jawab.

"Selama beberapa waktu, Jepang terus meningkatkan anggaran pertahanan dan memperkuat pengerahan militernya, yang memicu kewaspadaan tinggi di antara negara-negara di kawasan tersebut dan masyarakat internasional," ujarnya.

Tan mendesak Jepang untuk secara jujur berkaca pada sejarah agresinya, berhenti memfitnah dan menyebarkan rumor tentang pihak China, serta melakukan lebih banyak hal yang mendukung peningkatan rasa saling percaya dengan negara-negara tetangganya serta menjaga perdamaian dan stabilitas regional.

Menanggapi provokasi baru-baru ini dari otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP) Taiwan dalam mengejar "kemerdekaan Taiwan", Tan mengatakan bahwa militer China akan terus terlibat dalam berbagai aksi dan melakukan tindakan balasan terhadap kegiatan separatis "kemerdekaan Taiwan".

Sumber: Xinhua