Jakarta (ANTARA) - Toyota Motor Corp dan lainnya yang terlibat dalam kemitraan kendaraan komersial telah mengeluarkan Hino Motors dari grup tersebut karena skandal pemalsuan data mesin oleh pembuat truk, kata Toyota, dikutip Reuters, Jumat.
Ini adalah langkah paling parah yang diumumkan sejauh ini oleh Toyota, yang menguasai 50,1 persen di Hino, sejak skandal itu meletus pada Maret.
Kemitraan, yang dikenal sebagai Commercial Japan Partnership Technologies (CJPT), didirikan pada April 2021 oleh Toyota, Hino, dan Isuzu Motors untuk memfasilitasi pengembangan teknologi kendaraan komersial. Suzuki Motor Corp dan Daihatsu bergabung pada Juli tahun yang sama.
"Kami percaya bahwa partisipasi Hino akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi pemangku kepentingan, dan kami telah memutuskan bahwa pantas untuk mengeluarkan Hino dari CJPT," kata Presiden Toyota Akio Toyoda dalam sebuah pernyataan.
10 persen saham ekuitas Hino di CJPT akan dialihkan ke Toyota, kata pernyataan itu.
"Kami mengambil keputusan ini dengan sangat serius," kata Hino dalam sebuah pernyataan menanggapi pengusiran dari CJPT, menambahkan bahwa perusahaan sedang bekerja untuk memperbaiki masalah yang menyebabkan kesalahan tersebut.
Pengusiran itu berarti Hino akan dikeluarkan dari perencanaan bersama dan perjanjian lain dalam kemitraan, kata Toyota.
Baca juga: Mengenal Fire Truck PPA yang curi perhatian pengunjung GIIAS 2022
Baca juga: Hino bawa truk listrik hingga kendaraan Euro4 terbaru di GIIAS 2022
Baca juga: Hino rayakan empat dekade di pasar komersial Indonesia
Hino dikeluarkan dari kemitraan kendaraan komersial dipimpin Toyota
26 Agustus 2022 09:15 WIB
HINO Profia heavy-duty truck (ANTARA/Hino)
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Tags: