Banda Aceh (ANTARA) - Kawanan gajah liar mengubrak-abrik lahan peremajaan sawit (replanting) di Alue Rubek Gampong Gunong Buloh Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya.

“Gajah tersebut sudah masuk sekitar dua hari yang lalu, saat ini kawanan gajah liar masih berada di lokasi lahan replanting,” kata seorang warga, Minal Khairi di Calang, Aceh Jaya, Kamis.

Ia menjelaskan gajah liar tersebut mengganggu lahan siap tanam dan bibit yang sudah ditanam, dengan perkiraan yang dirusak gajah hampir setengah dari 289 hektare lahan yang ada.

“Lahan di sini memang luas, untuk lahan sendiri ada seluas 289 hektare dan perkiraan hampir setengah yang diganggu gajah,” katanya.

Baca juga: BKSDA Aceh turunkan tim untuk atasi gangguan gajah liar di Pidie

Minal Khairi juga menambahkan untuk saat ini tim dari BKSDA dan Ranger juga sudah berada di lokasi berusaha untuk menghalau gajah liar tersebut keluar dari lahan replanting tersebut.

Sebelumnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menyatakan konflik gajah dengan manusia di sejumlah wilayah di Provinsi Aceh terjadi hampir setiap hari.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman mengatakan konflik gajah tersebut terjadi karena habitat satwa dilindungi tersebut terganggu dan rusak.

Baca juga: Kawanan gajah liar obrak-abrik tanaman warga di Pidie

"Konflik atau gangguan gajah terhadap manusia terjadi hampir setiap hari di Aceh. Ini terjadi karena kawasan hutan yang menjadi habitat satwa liar dilindungi tersebut sudah rusak atau terganggu dan berubah fungsi," kata Kamarudzaman.

Ia mengatakan populasi gajah di Provinsi Aceh diperkirakan 500 hingga 600 ekor. Wilayah yang sering terjadi konflik gajah dengan manusia di antaranya di Kabupaten Pidie, Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Timur.

Baca juga: BKSDA Aceh kerahkan tim atasi gangguan gajah di Aceh Timur