Platform utilisasi kripto pertama di Indonesia diluncurkan
25 Agustus 2022 21:25 WIB
CEO Qoinpay Setiawan Adhiputro melakukan presentasi saat Coinfest Asia 2022 Kabupaten Badung, Bali, Kamis (25/8/2022). ANTARA/Naufal Fikri Yusuf
Badung (ANTARA) - Platform utilisasi kripto pertama di Indonesia yang merupakan karya anak bangsa yaitu Qoinpay diluncurkan dalam perhelatan Coinfest Asia 2022 di Bali.
"Kami bangga di HUT ke-77 tahun Indonesia, Qoinpay yang merupakan aplikasi karya anak bangsa bisa diperkenalkan dalam event kripto bergengsi di Asia ini sebagai platform utilisasi kripto pertama di Indonesia, bahkan mungkin di dunia," ujar CEO Qoinpay Setiawan Adhiputro di Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Ia mengatakan, dengan telah diterimanya aset kripto sebagai salah satu aset digital di Indonesia dan sangat diminati oleh generasi muda, Qoinpay hadir untuk memanjakan pemegang aset kripto yang ingin memanfaatkan aset kriptonya dalam kehidupan sehari-hari.
Qoinpay menurutnya memiliki kelebihan dengan adanya Qoinpay Wallet yang adalah non-custodial wallet yang sepenuhnya menjaga keamanan dan kerahasiaan data, ditambah fitur Identity Verification yang memastikan keakuratan data semua pengguna melalui proses Know Your Customer (KYC).
Setiawan Adhiputro menjelaskan, lebih dari 12 juta merchant di Indonesia terhubung dengan Qoinpay melalui QRIS, yang bekerjasama dengan YUKK.
"QR Code Standar Indonesia yang telah terintegrasi dengan berbagai metode pembayaran non-tunai tersebut semakin memperluas jaringan penggunaan Qoinpay," katanya.
Ia menambahkan, dengan adanya Cross Border QR yang akan siap digunakan dalam waktu dekat, maka utilisasi aset kripto melalui Qoinpay menjadi borderless.
"Bayangkan, minum secangkir kopi, memesan tiket pesawat di berbagai negara dengan memanfaatkan aset kripto cukup melalui Qoinpay. Sesuai moto Qoinpay #UtilizeYourCoin dengan mudah, praktis, dan cepat," ungkapnya.
Sebagai pionir platform utilisasi kripto di Indonesia, Qoinpay juga siap menjadi partner pemerintah dan mendukung regulasi yang berkaitan dengan pemanfaatan aset kripto sehingga perkembangan kripto dapat turut mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Setiawan Adhiputro mengungkapkan, Qoinpay saat ini sudah bisa di download di Playstore dan Appstore. Beberapa aset yang sudah bisa digunakan di Qoinpay yaitu Bitcoin, Binance, KunciCoin, Ethereum, Solana, Tether (USDT).
"Kami membuka pintu kerja sama koin lain untuk bergabung, tentunya Qoinpay memastikan agar aset kripto yang dapat digunakan adalah yang sudah terdaftar secara resmi di Bappeti dan nilainya tidak fluktuatif," ujarnya.
Qoinpay juga diharapkan menjadi startup yang ikut berpartisipasi mengembangkan ekonomi digital di Indonesia. Apalagi, sebagai tuan rumah G20 tahun ini, Indonesia bisa menjadi pusat transformasi ekonomi digital di Asia.
"Qoinpay memberi warna baru bagi Indonesia, dimana Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat adopsi crypto yang pesat, menurut data dari Asosiasi Blockchain Indonesia per Februari 2022 tercatat pemilik crypto di Indonesia berjumlah 12,4 juta orang," kata Setiawan Adhiputro.
Pada kesempatan yang sama, pakar hukum Hamdan Zoelva mengatakan, transaksi berbelanja menggunakan Qoinpay secara hukum sah untuk dilakukan di Indonesia
Hal itu karena pengguna Qoinpay melakukan transaksi pembayaran dengan mengkonversi aset kripto miliknya menjadi rupiah sebelum digunakan untuk bertransaksi.
"Yang dilarang Indonesia adalah membayar dengan kripto karena satu-satunya alat pembayaran yang sah adalah rupiah. Sama seperti ketika orang memiliki mata uang negara lain, harus ditukar dulu menjadi rupiah. Jadi ini sama saja, kita punya aset kripto dan dengan platform ini akan ditukar dalam waktu sekian detik menjadi rupiah dan rupiah itu yang dipergunakan untuk belanja," ujarnya.
Baca juga: Binance adopsi pendekatan pengguna untuk optimalkan keamanan kripto
Baca juga: Wamendag: Regulasi dan perkembangan ekonomi digital RI kompetitif
"Kami bangga di HUT ke-77 tahun Indonesia, Qoinpay yang merupakan aplikasi karya anak bangsa bisa diperkenalkan dalam event kripto bergengsi di Asia ini sebagai platform utilisasi kripto pertama di Indonesia, bahkan mungkin di dunia," ujar CEO Qoinpay Setiawan Adhiputro di Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Ia mengatakan, dengan telah diterimanya aset kripto sebagai salah satu aset digital di Indonesia dan sangat diminati oleh generasi muda, Qoinpay hadir untuk memanjakan pemegang aset kripto yang ingin memanfaatkan aset kriptonya dalam kehidupan sehari-hari.
Qoinpay menurutnya memiliki kelebihan dengan adanya Qoinpay Wallet yang adalah non-custodial wallet yang sepenuhnya menjaga keamanan dan kerahasiaan data, ditambah fitur Identity Verification yang memastikan keakuratan data semua pengguna melalui proses Know Your Customer (KYC).
Setiawan Adhiputro menjelaskan, lebih dari 12 juta merchant di Indonesia terhubung dengan Qoinpay melalui QRIS, yang bekerjasama dengan YUKK.
"QR Code Standar Indonesia yang telah terintegrasi dengan berbagai metode pembayaran non-tunai tersebut semakin memperluas jaringan penggunaan Qoinpay," katanya.
Ia menambahkan, dengan adanya Cross Border QR yang akan siap digunakan dalam waktu dekat, maka utilisasi aset kripto melalui Qoinpay menjadi borderless.
"Bayangkan, minum secangkir kopi, memesan tiket pesawat di berbagai negara dengan memanfaatkan aset kripto cukup melalui Qoinpay. Sesuai moto Qoinpay #UtilizeYourCoin dengan mudah, praktis, dan cepat," ungkapnya.
Sebagai pionir platform utilisasi kripto di Indonesia, Qoinpay juga siap menjadi partner pemerintah dan mendukung regulasi yang berkaitan dengan pemanfaatan aset kripto sehingga perkembangan kripto dapat turut mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Setiawan Adhiputro mengungkapkan, Qoinpay saat ini sudah bisa di download di Playstore dan Appstore. Beberapa aset yang sudah bisa digunakan di Qoinpay yaitu Bitcoin, Binance, KunciCoin, Ethereum, Solana, Tether (USDT).
"Kami membuka pintu kerja sama koin lain untuk bergabung, tentunya Qoinpay memastikan agar aset kripto yang dapat digunakan adalah yang sudah terdaftar secara resmi di Bappeti dan nilainya tidak fluktuatif," ujarnya.
Qoinpay juga diharapkan menjadi startup yang ikut berpartisipasi mengembangkan ekonomi digital di Indonesia. Apalagi, sebagai tuan rumah G20 tahun ini, Indonesia bisa menjadi pusat transformasi ekonomi digital di Asia.
"Qoinpay memberi warna baru bagi Indonesia, dimana Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat adopsi crypto yang pesat, menurut data dari Asosiasi Blockchain Indonesia per Februari 2022 tercatat pemilik crypto di Indonesia berjumlah 12,4 juta orang," kata Setiawan Adhiputro.
Pada kesempatan yang sama, pakar hukum Hamdan Zoelva mengatakan, transaksi berbelanja menggunakan Qoinpay secara hukum sah untuk dilakukan di Indonesia
Hal itu karena pengguna Qoinpay melakukan transaksi pembayaran dengan mengkonversi aset kripto miliknya menjadi rupiah sebelum digunakan untuk bertransaksi.
"Yang dilarang Indonesia adalah membayar dengan kripto karena satu-satunya alat pembayaran yang sah adalah rupiah. Sama seperti ketika orang memiliki mata uang negara lain, harus ditukar dulu menjadi rupiah. Jadi ini sama saja, kita punya aset kripto dan dengan platform ini akan ditukar dalam waktu sekian detik menjadi rupiah dan rupiah itu yang dipergunakan untuk belanja," ujarnya.
Baca juga: Binance adopsi pendekatan pengguna untuk optimalkan keamanan kripto
Baca juga: Wamendag: Regulasi dan perkembangan ekonomi digital RI kompetitif
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: